Sabtu, 09 April 2016

LAPORAN HASIL PENGAMATAN Korosi Kimia

Dari hasil pengamatan tersebut, kita memberikan 4 perlakuan beda pada paku yaitu paku yang diberi air biasa, paku yang diberi air yang sudah dimasak, pemberian air garam pada paku, pemberian air cuka pada paku tersebut serta 2 perlakuan berbeda pada aqua gelas yaitu aqua gelas tertutup dan tidak tertutup.
Dari hasil pengamatan selama 6 hari kami mendapati bahwa pada medium aqua terbuka pada paku A (tanpa air) tidak terjadi korosi, pada paku B (air biasa) terjadi korosi secara menyeluruh pada paku dan membuat air pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning ,pada paku C(air yang sudah dimasak) terjadi korosi dan membuat air pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning, Kami juga melakukan pangamatan pada medium aqua gelas tertutup dan kami mendapati bahwa paku D(tanpa air) tidak terjadi korosi sedikitpun dalam 6 hari pengamatan, pada paku E( air garam ) terjadi korosi secara keseluruhan dan membuat air pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning  serta terjadi penguapan, sedangkan pada paku F(air cuka) CH3COOH terjadi korosi secara keseluruhan dengan keadaan paling cepat terjadinya korosi di bandingkan dengan keadaan lain tetapi paku berwarna hitam. Hal ini di karenakan asam lebih cepat menyebabkan korosi.
Setelah di bandingkan ternyata secara keseluruhan paku yang tidak terkena air tidak mengalami korosi. Perbedaan juga terjadi antara paku di air biasa/ air panas / air garam dengan paku di air cuka. Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di air biasa/ air panas / air garam  berwarna kuning dan air juga berubah menjadi kuning, karena korosi tersebut terjadi oleh oksodasi oksigen. sedangkan korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan  di air cuka berwarna hitam, korosi tersebut terjadi karena asam pada cuka.

         

BAB V
MENJAWAB PERTANYAAN


1. Apa guna CaCl2 dalam percobaan korosi
    Jawab : yaitu untuk mencegah korosi atau pengkaratan pada Fe atau Paku. CaCl2 menyerap uap air karena itu di dalam tabung hanya terdapat besi dan oksigen,sehingga besi tidak dapat mengalami reaksi reduksi dan korosi tidak terjadi. Dan CaCl2berfungsi untuk membantu meningkatkan kadar kalsium air, yang pada gilirannya meminimalkan potensi terjadinya korosi, karena kalsium klorida padat dapat menghilangkan air terlarut

2. Mengapa air dalam botol C didikan terlebih dahulu ?
Jawab : karena air yang telah didihkan tersebut akan kehilangan kandungan oksigen terlarutnya, 
karena pada proses pemanasan akan terjadi penguapan.

3. Dalam botol yang mana paku paling cepat berkarat ?
Jawab : pada tabung ketiga yang berisi paku berisi air panas. Hal ini terjadi karena seperti yang kita ketahui bahwa faktor utama penyebab terjadinya korosi adalah adanya air dan oksigen. Pada tabung ketiga yang berisi air panas, terdapat air dan oksigen terlarut. Selain itu, keadaan tabung yang terbuka, memungkinkan oksigen yang berada di udara dapat berikatan dengan air biasa, akibatnya keadaan tabung menjadi kaya oksigen (O2), sehingga korosi dapat terjadi pada paku di tabung ketiga.
4. Zat apakah yang menyebabkan timbulnya perkaratan pada paku ?
Udara – OüJawab : 2 : Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara disekitarnya, jadikorosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksidengan mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe).
Air – Hü2O : Korosi juga akan terjadi jika pereduksinyaadalah air (H2O) , sehingga jika lebih mudah suatu logam cukup reaktif jika telah berinteraksi dengan air (O2 )
Jenis Pereduksi : tidak semua pereduksi mampu menyebabkan korosi, contohnya HCl, dan larutan lainya dari asam halida.ü
Jenis Logam : Logam yang sangat reaktif dapat mencegah logam lain untuk bereduksi sehingga kejadian korosi dapat dicegah.ü



BAB VI
PENUTUP


A. Kesimpulan
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak mengalami korosi terjadi pada paku A dan D(paku terbuka tanpa air dan paku tertutup tanpa air) hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air serta plastik merupakan pencegahan agar tidak terjadi korosi.
Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adanya kontak antara udara dan air.Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Korosi Adalah
A) Air
B) Oksigen
Faktor-Faktor Yang Dapat Mempercepat Terjadinya Korosi
A) Elektrolit
B) Permukaan Besi
Cara Mengatasi Korosi Adalah
A) Sacrificial Protection (Pengorbanan Anode)
B) Cromium Plating (Pelapisan Dengan Kromium)
C) Galvanisasi (Pelapisan Dengan Zink)
D) Tin Plating (Pelapisan Dengan Timah)
E) Dibalut Dengan Plastic
F) Melumuri Dengan Oli Atau Minyak
G) Dicat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar