Keajaiban Magic Hour
Judul :
Magic Hour
Penulis : Tisa TS dan Stanley Meulen
Penerbit :
Loveable
Tahun Terbit : 2015
Tempat Terbit :
Jakarta
Jumlah Halaman :
223
Novel
ini bertemakan harus memilih cinta atau persahabatan dan mengajarkan kita
tentang arti hidup, yaitu bagaimana mandiri, tegar dan kuat. Raina, sang tokoh
utama saudara tiri Gwenny dari panti asuhan. Meski begitu mereka sangat akrab,
sudah seperti sahabat atau bahkan saudara kandung. Sejak kecil mereka tinggal
bersama ibu Gweny, Flora. Raina bekerja di toko bunga milik ibunya Gweny, Tante
Flora. Dalam cerita, Tante Flora berbahasa sunda sehingga novel ini mendukung
pelestarian budaya daerah.
Suatu
waktu, Tante Flora meminta Gwenny untuk bertemu dengan Dimas. Ia ingin
menjodohkan Gwenny dengan Dimas yang merupakan anak dari sahabatnya, Cindy.
Gwenny merasa keberatan dijodohkan dan menganggap ibunya terlalu kolot tapi
karena tidak ingin menyakiti perasaan ibunya, dia meminta Raina untuk
berpura-pura menjadi dirinya.
Raina
awalnya enggan memenuhi permintaan Gwenny tapi akhirnya Raina bersedia
mengiyakan. Ternyata setelah bertemu dengan Dimas, Raina merasakan bagaikan
magic hour, momen penuh keajaiban yang mampu melepas rasa sedih, membuka mata
dan menerangi jalan yang ditempuh Raina. Sebelum bertemu Dimas, magic hour
Raina adalah saat hujan turun. Bisa juga berarti, selalu ada keajaiban dalam
cinta. Sayangnya rasa cinta yang dirasakan Raina terhadap Dimas justru
membuatnya bimbang, bahkan panik. Karena ada cinta lain yang menantinya sejak
kecil, yaitu cinta sahabatnya, Toby. Raina tidak mau kehilangan Toby dan ingin
bersahabat saja, tapi dia sadar sudah menyakitinya. Di sisi lain, Dimas bukanlah
pria yang tepat untuk Raina dan akhinya ia dibenturkan pada pilihan cinta atau
persahabatannya. Hingga sebuah nasib buruk menghampiri Raina, ia kehilangan
penglihatannya.
Dalam
penulisan di novel tersebut tidak berbelit-belit dan mudah dipahami. Kita juga
disuguhkan dengan gambar-gambar tokoh-tokohnya jadi kita berkhayal sambil
membaca. Penulis berhasil menyampaikan pesannya dalam novel ini dan berhasil
membawa suasana haru hingga air mata pembaca terjatuh yang pada akhirnya Dimas
meninggal dan Raina kembali sembuh kemudian menikah dengan kembarannya Dimas.
Terkesan membingungkan ketika di akhir cerita tiba-tiba Dimas mempunyai
kembaran, yang sama sekali tidak disebutkan diawal atau pertengahan cerita.
Jika memang pada akhirnya alur cerita Raina menikah dengan kembaran Dimas,
kenapa tidak dimunculkan didalam alur cerita sebelum nya? Mungkin bukan saya
saja yang bingung, pembaca lain pun mungkin saja bertanya-tanya. Terlalu banyak
bab juga pada novel ini padahal cerita tiap babnya pendek. Sampulnya juga
kurang menarik untuk membaca bagian dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar