ARTI
PERSAHABATAN
Judul : I’m (Not) Your Bodyguard
Penulis : Rafandha
Penerbit : GACA (DIVA Press Group)
Tahun
Terbit : Cetakan Pertama, Januari 2014
Tebal : 209 halaman
ISBN : 978-602-255-426
Awalnya
ketika saya baru membaca sinopsis di belakang novel ini, saya langsung
penasaran terhadap isi ceritanya terlebih ketika saya melihat covernya yang
aneh timbullah pertanyaan esensial, "Ini novel resep masakan, ya? Kok ada
penampakan Chef Juna di sini?". Tetapi semua itu gugur tatkala mulai
membaca bab awal novel.
Di bab awal saya di suguhkan dengan gambar tokoh utama yaitu Arga Akriandri, cocok dengan
gambarnya, ia sangat judes dan cuek dalam cerita. Tri Syahlendra, kalem dan
tidak neko-neko. Divi Desranda, berparas menawan si kembang sekolah, Aksara Diana,
k-pop freak kelas akut.
Dalam
cerita, mereka adalah seorang murid SMA Harapan Nusa (Hasa). Arga yang lebih
dikenal dengan sapaan ACI oleh teman-teman di sekolahnya. ACI adalah akronim dari
Arga Banci. Julukan tercela itu bermula dari ketidaksukaan Arga terhadap
olahraga. Saat pelajaran olahraga
berlangsung, dia lebih memilih berdiam
diri di kelas, mendengarkan lagu di iPod yang dibawanya diam-diam ke sekolah
atau hanya sekedar tidur. Sapaan ACI juga semakin didukung oleh kenyataan bahwa
Arga bersahat dengan Divi, Diana dan Tri. Arga mengimani kalau mereka berempat
adalah kombinasi yang aneh. Sifat Arga di novel ini dibuat terlalu sensitif
untuk ukuran cowok dalam berbagai urusan apalagi kalau sudah tentang ketiga
sahabatnya yang suka membahas gebetan.
Saya
sendiri sebenarnya jarang sekali baca novel bahkan bisa dihitung dengan jari
tetapi pada Im(N)yb ini saya rasa penulis kebingungan dalam pemilihan pronomina
formal atau santai kaya teenlit kebanyakan seperti pada tokoh bernama Iqbal sebagai stranger
muncul dengan dialog gue-elo padahal di awalnya aku-kamu-kau dan dialognya
dengan Divi tetap aku-kamu.
ʻʻThe
hardest part is to guard a girl who falling in love.ʼʼ qoute yang cocok dengan
isi cerita ini. Moment Divi bertemu dengan Iqbal sampai Divi di antar pulang
tetapi itu malah membuat Arga cemas dan sibuk mencari Divi yang hanya izin ke
toilet. Di sekolah, Arga menanyakan pada Divi dengan kesal kemana dia kemarin
dan mengapa pagi itu dia terlihat aneh tidak seperti biasanya. Disini terdapat
kejanggalan yang membuat saya rada bingung karena tiba-tiba saja Diana memberi
isyarat pada Divi untuk bercerita tentang bagaimana sosok Iqbal. Dan sepulang
sekolah, Iqbal datang untuk menjemput Divi dan ketika berkenalan Arga
menyambutnya tidak ramah, dia bilang Iqbal bukan tipe laki-laki yang baik.
Iqbal yang tidak suka dengan caranya
langsung mengajak Arga untuk bertaruh dengan cara bermain basket. Arga
yang sempat salah tingkah langsung menerima taruhannya itu. Dan, Arga pun
menang. Alur disini saya sempat mengira-ngira dan menebak apa ada cinta di
antara Arga dan Divi? Ternyata tidak. Ia hanya ingin menjaga Divi.
Pada bab
selanjutnya, setelah saya membaca habis saya pikir judulnya Jabat Tangan tidak
sesuai dengan isi ceritanya akan tetapi terdapat kutipan qoute .ʼʼFriend or foe?ʻʻ
yang bisa masih bisa mendukung keserasian dengan isinya. Pada cerita ini adalah
imbas dari kejadian sebelumnya yang menyebabkan Divi ngambek dan tidak ingin
berbicara pada Arga dan sahabatnya padahal mereka sudah berjanji dari jauh-jauh
hari akan kerja kelompok sekolah di kafe langganan. Pada akhirnya Arga, Diana
dan Tri ke kafe itu tanpa Divi tetapi mereka mengalami musibah bahwa handphone Tri hilang dan saat Arga
menelponnya, ternyata handphone itu
ada ditangan perempuan bernama Tiara, murid kelas X-7 yang sebelumnya tidak ia
kenal.
Perjalanan
tidak menyenangkan di alami oleh Arga. Berawal dari Arga akan bertemu perempuan
itu tetapi matanya malah menangkap dua buah objek yang sangat amat dikenalinya sedang berjalan
bergandengan, Divi dan Iqbal. Perdebatan terjadi tetapi semua itu usai saat
mereka pergi meninggalkan Arga. Pada kisah selanjutnya barulah di ungkap bahwa
Arga melakukan semua itu hanya untuk membalas semua kesalahan pahit di masa
lalu. Tujuh tahun yang lalu, ia kehilangan adiknya yang terpeleset saat kejar-kejaran
setelah bermain basket dan tenggelam di kolam. Maka sejak itu, Arga tak suka
berolahraga.
Buku
ini bertajuk ʼʼnovel remajaʻʻ jadi memang tepat di tujukan untuk para
remaja. Mengajarkan persahabatan, konflik sederhana yang disuguhkan cukup
menarik dengan gaya tulisan khas remaja yang baik seperti yang dikatakan
penulis, ʻʻThere's
reason behind everything, you only need to ask that to clear everything.ʼʼ mendengarkan
dan bercerita adalah hal yang paling tepat dalam hubungan sesama manusia. Disayangkan
adalah pengemasan cover novel ini yang tidak sesuai dengan keempat karakter
dalam novel tersebut karena tokohnya SMA tetapi di sampul buku malah ada
penampakan anak band berwajah sok cool dan berbodi layaknya finalis
L-Men. Begitu timpang dengan deskripsi tokoh Arga dalam novel. Lalu, penampakan
ilustrasi 3 orang cewek di sampul juga menimbulkan kesan kalau mereka sedang
dalam misi memperebutkan si cowok berkacamata.
Terlepas dari itu, aku suka cara Bimo memainkan plot
novelnya. Kilas balik juga diselipkan dengan rapi tanpa 'merusak' alur majunya.
Sudut pandang orang ketiga konsisten hingga halaman terakhir. Nilai plus lagi
untuk dialog-dialog cerdas dan quotable. Walaupun kurang puas
dengan ending, tapi lumayan dapat klimaksnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar