Sabtu, 09 April 2016

Rezsensain INYB

ARTI PERSAHABATAN


Judul               : I’m (Not) Your Bodyguard
Penulis             : Rafandha
Penerbit           : GACA (DIVA Press Group)
Tahun Terbit    : Cetakan Pertama, Januari 2014
Tebal               : 209 halaman
ISBN               : 978-602-255-426


                Awalnya ketika saya baru membaca sinopsis di belakang novel ini, saya langsung penasaran terhadap isi ceritanya terlebih ketika saya melihat covernya yang aneh timbullah pertanyaan esensial, "Ini novel resep masakan, ya? Kok ada penampakan Chef Juna di sini?". Tetapi semua itu gugur tatkala mulai membaca bab awal novel.
                Di bab awal saya di suguhkan dengan gambar tokoh  utama yaitu Arga Akriandri, cocok dengan gambarnya, ia sangat judes dan cuek dalam cerita. Tri Syahlendra, kalem dan tidak neko-neko. Divi Desranda, berparas menawan si kembang sekolah, Aksara Diana, k-pop freak kelas akut.

                Dalam cerita, mereka adalah seorang murid SMA Harapan Nusa (Hasa). Arga yang lebih dikenal dengan sapaan ACI oleh teman-teman di sekolahnya. ACI adalah akronim dari Arga Banci. Julukan tercela itu bermula dari ketidaksukaan Arga terhadap olahraga.  Saat pelajaran olahraga berlangsung,  dia lebih memilih berdiam diri di kelas, mendengarkan lagu di iPod yang dibawanya diam-diam ke sekolah atau hanya sekedar tidur. Sapaan ACI juga semakin didukung oleh kenyataan bahwa Arga bersahat dengan Divi, Diana dan Tri. Arga mengimani kalau mereka berempat adalah kombinasi yang aneh. Sifat Arga di novel ini dibuat terlalu sensitif untuk ukuran cowok dalam berbagai urusan apalagi kalau sudah tentang ketiga sahabatnya yang suka membahas gebetan.
                Saya sendiri sebenarnya jarang sekali baca novel bahkan bisa dihitung dengan jari tetapi pada Im(N)yb ini saya rasa penulis kebingungan dalam pemilihan pronomina formal atau santai kaya teenlit kebanyakan seperti pada tokoh bernama  Iqbal  sebagai stranger muncul dengan dialog gue-elo padahal di awalnya aku-kamu-kau dan dialognya dengan Divi tetap aku-kamu.
                ʻʻThe hardest part is to guard a girl who falling in love.ʼʼ qoute yang cocok dengan isi cerita ini. Moment Divi bertemu dengan Iqbal sampai Divi di antar pulang tetapi itu malah membuat Arga cemas dan sibuk mencari Divi yang hanya izin ke toilet. Di sekolah, Arga menanyakan pada Divi dengan kesal kemana dia kemarin dan mengapa pagi itu dia terlihat aneh tidak seperti biasanya. Disini terdapat kejanggalan yang membuat saya rada bingung karena tiba-tiba saja Diana memberi isyarat pada Divi untuk bercerita tentang bagaimana sosok Iqbal. Dan sepulang sekolah, Iqbal datang untuk menjemput Divi dan ketika berkenalan Arga menyambutnya tidak ramah, dia bilang Iqbal bukan tipe laki-laki yang baik. Iqbal yang tidak suka dengan caranya  langsung mengajak Arga untuk bertaruh dengan cara bermain basket. Arga yang sempat salah tingkah langsung menerima taruhannya itu. Dan, Arga pun menang. Alur disini saya sempat mengira-ngira dan menebak apa ada cinta di antara Arga dan Divi? Ternyata tidak. Ia hanya ingin menjaga Divi.
                Pada bab selanjutnya, setelah saya membaca habis saya pikir judulnya Jabat Tangan tidak sesuai dengan isi ceritanya akan tetapi terdapat kutipan qoute .ʼʼFriend or foe?ʻʻ yang bisa masih bisa mendukung keserasian dengan isinya. Pada cerita ini adalah imbas dari kejadian sebelumnya yang menyebabkan Divi ngambek dan tidak ingin berbicara pada Arga dan sahabatnya padahal mereka sudah berjanji dari jauh-jauh hari akan kerja kelompok sekolah di kafe langganan. Pada akhirnya Arga, Diana dan Tri ke kafe itu tanpa Divi tetapi mereka mengalami musibah bahwa handphone Tri hilang dan saat Arga menelponnya, ternyata handphone itu ada ditangan perempuan bernama Tiara, murid kelas X-7 yang sebelumnya tidak ia kenal.
                Perjalanan tidak menyenangkan di alami oleh Arga. Berawal dari Arga akan bertemu perempuan itu tetapi matanya malah menangkap dua buah objek  yang sangat amat dikenalinya sedang berjalan bergandengan, Divi dan Iqbal. Perdebatan terjadi tetapi semua itu usai saat mereka pergi meninggalkan Arga. Pada kisah selanjutnya barulah di ungkap bahwa Arga melakukan semua itu hanya untuk membalas semua kesalahan pahit di masa lalu. Tujuh tahun yang lalu, ia kehilangan adiknya yang terpeleset saat kejar-kejaran setelah bermain basket dan tenggelam di kolam. Maka sejak itu, Arga tak suka berolahraga.
                Buku ini bertajuk ʼʼnovel remajaʻʻ jadi memang tepat di tujukan untuk para remaja. Mengajarkan persahabatan, konflik sederhana yang disuguhkan cukup menarik dengan gaya tulisan khas remaja yang baik seperti yang dikatakan penulis, ʻʻThere's reason behind everything, you only need to ask that to clear everything.ʼʼ mendengarkan dan bercerita adalah hal yang paling tepat dalam hubungan sesama manusia. Disayangkan adalah pengemasan cover novel ini yang tidak sesuai dengan keempat karakter dalam novel tersebut karena tokohnya SMA tetapi di sampul buku malah ada penampakan anak band berwajah sok cool dan berbodi layaknya finalis L-Men. Begitu timpang dengan deskripsi tokoh Arga dalam novel. Lalu, penampakan ilustrasi 3 orang cewek di sampul juga menimbulkan kesan kalau mereka sedang dalam misi memperebutkan si cowok berkacamata.


                Terlepas dari itu, aku suka cara Bimo memainkan plot novelnya. Kilas balik juga diselipkan dengan rapi tanpa 'merusak' alur majunya. Sudut pandang orang ketiga konsisten hingga halaman terakhir. Nilai plus lagi untuk dialog-dialog cerdas dan quotable. Walaupun kurang puas dengan ending, tapi lumayan dapat klimaksnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar