RUNTUHNYA KOMUNISME DI UNI SOVIET
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pada
Perang Dunia II, duet Amerika Serikat dan Uni Sovyet menunjukkan posisi
dominasinya. Tetapi kemudian keduanya saling bersaing berebut supremasi
adidayanya dalam Perang Dingin antara Blok Komunis dan Kapitalis-Demokrasi.
Sejak Presiden AS Truman sampai George Bush penyebaran komunis ditentang dengan
aksi pembendungan dan penangkalan. Setelah berkali-kali terlibat konflik,
langkah-langkah détente terus direalisasikan, walau ketegangan itu masih ada.
Akhirnya kekalahan berada di pihak Uni Sovyet. Keadaan ekonominya terkuras dan
ideologinya tak dapat menjawab kenyataan zaman. Gorbachev (1985-1991) ingin
memperbaiki kerusakan Uni Sovyet melalui Glasnost dan Perestroikanya. Ternyata programnya
itu hanya menjadi dadakan runtuhnya komunis Uni Sovyet dan menandai berakhirnya
Perang Dingin selama 40 tahun.
Sejarah
Uni Soviet dimulai dengan runtuhnya kekuasaan Tsar. Pemerintahan Tsar hancur
karena kehabisan tenaga, korupsi dan kekurangan dukungan pada Perangg Dunia I.
pada tahun 1917, Rusia mengalami dua kali revolusi. Revolusi pertama berhasil
menurunkan Tsar Nicholas II dari tahta. Pemerintahan sementara segera dibentuk.
Pada saat itu, Lenin sebagai pemimpin kelompok Bolshevik (berarti mayoritas)
masih berada di Swiss, karena bantuan Jerman, maka Lenin dapat segera pulang ke
Rusia.
B. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini
diantaranya untuk :
1. Mengetahui sejarah Uni soviet
2.
Mengetahui
latar belakang runtunhnya Uni soviet
3.
Mengetahui
berakhirnya perang dingin setelah runtuhnya Uni soviet
4.
Mengetahui
runtuhnya komunisme di Uni Soviet
5.
Mengetahui
gerakan pembaharuan Uni Soviet
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH DAN RUNTUHNYA UNI SOVIET
Uni
Soviet menganut sistem politik satu partai yang didominasi oleh Partai Komunis hingga tahun 1990. Walaupun
Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa republik
Soviet dengan
ibu kota di Moskwa, nyatanya Uni Soviet menjelma
menjadi negara yang pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem
ekonomi komando.
Revolusi Oktober yang bergolak di Rusia pada
tahun 1917 menyebabkan
runtuhnya Kekaisaran Rusia. Penerusnya, Pemerintahan
Sementara Rusia,
hanya bertahan beberapa bulan. Setelah kaum Bolshevik menang
dalam Perang Sipil Rusia pasca revolusi, Uni Soviet
didirikan pada tanggal 30 Desember 1922 dengan
anggota Republik Sosialis
Federasi Soviet Rusia, Republik Sosialis Federasi SovietTranskaukasia, Republik Sosialis
Soviet Ukraina,
dan Republik Sosialis
Soviet Byelorusia.
Pasca-kematian
pemimpin Soviet yang pertama, Vladimir Lenin, pada tahun 1924, Josef Stalin menjadi
penggantinya setelah memenangkan perebutan kekuasaan dan memimpin negara
tersebut melewati proses industrialisasi besar-besaran dengan sistem ekonomi
terencana dan penindasan politik. Dalam suasana Perang Dunia II, pada bulan Juni 1941, Nazi Jerman dan
sekutunya menyerang Uni Soviet melalui Operasi Barbarossa walaupun sebelumnya kedua
negara telah menandatangani Pakta Molotov–Ribbentrop yang berisi perjanjian
untuk tidak saling menyerang. Setelah empat tahun
berperang secara besar-besaran,
Uni Soviet muncul sebagai salah satu dari dua negara adidaya pemenang perang selain Amerika Serikat.
Uni
Soviet dan negara-negara satelitnya di Eropa Timur terlibat
dalam Perang Dingin, yaitu perebutan pengaruh ideologi
dan politik global yang berkepanjangan melawan Amerika Serikat dan
sekutu-sekutunya di Blok Barat. Pada
akhirnya, Uni Soviet mengalami kekalahan dalam hal ekonomi serta politik dalam
dan luar negeri. Pada akhir tahun 1980-an,
pemimpin Soviet yang terakhir, Mikhail Gorbachev, mencoba merestrukturisasi negara yang dipimpinnya
melalui kebijakan glasnost dan perestroika,
tetapi justru memicu perpecahan di Uni Soviet yang akhirnya secara resmi bubar pada tanggal 26 Desember 1991 setelah
gagalnya percobaan kudeta pada bulanAgustus sebelumnya.
Hak dan kewajiban negara ini kemudian dilanjutkan oleh Federasi Rusia.
Pada masanya, Uni Soviet memiliki
tiga perwakilan di PBB, yaitu Uni Soviet, Ukraina,
dan Byelorusia.
Ø
Keadaan
geografis
Dengan area seluas 22.402.200
km2, Uni Soviet adalah bekas negara terluas di dunia
Luas
wilayahnya yang meliputi 1/6 daratan di muka bumi hampir sama luasnya
dengan Amerika Utara. 1/4 wilayah Uni Soviet berada
diEropa serta
menjadi pusat ekonomi dan budaya. Wilayah bagian timurnya di Asia yang
jarang berpenduduk memanjang hingga Samudera Pasifik di sebelah timur dan Afganistan di
sebelah selatan. Uni Soviet membentang sepanjang lebih dari 10.000 km dari
timur ke barat dan hampir 7.200 km dari utara ke selatan, melintasi
sebelas daerah waktu.
Uni
Soviet juga mempunyai batas negara terpanjang di dunia dengan panjang lebih
dari 60.000 km, 2/3 adalah garis pantai Samudra Arktik. Uni Soviet berbatasan langsung dengan Afganistan, Cina, Cekoslowakia, Finlandia, Hongaria, Iran, Mongolia, Korea Utara,Norwegia, Polandia, Rumania,
dan Turki pada
tahun 1945-1991. Uni
Soviet dan Amerika Serikat dibatasi oleh Selat Bering.
Sungai
terpanjang di Uni Soviet adalah Sungai Irtysh dan gunung tertingginya adalah Puncak Komunisme di RSS Tajikistan yang berketinggian 7.495 m dari permukaan
laut. Danau terbesar di dunia, Laut Kaspia,
sebagian besar terletak di wilayah Uni Soviet. Danau air tawar terbesar dan
terdalam di dunia, Danau Baikal, juga terletak di negara ini.
Terdapat
lima daerah iklim di Uni Soviet, yaitu tundra (ekosistem
dengan adanya es dan pohon), taiga (ekosistem
dengan es sepenuhnya), stepa (ekosistem dengan adanya
rerumputan dan pohon), gurun, dan pegunungan.
Masa Awal
Pada masanya, ia memodernisasi pertanian dengan program kolektivisasi yang terkenal ganas dan mengakibatkan banyak rakyatnya mati kelaparan, dibuang ke kamp-kamp konsentrasi di Siberia, atau ditembak mati oleh aparat pemerintah (terutama NKVD). Stalin juga membunuh banyak orang yang dianggapnya sebagai pembangkang, termasuk golongan militer. Pembersihan besar-besaran pada tahun 1937adalah yang terburuk. Selain itu, ia turut memprakarsai industrialisasi Uni Soviet meski lebih ditujukan untuk kepentingan militer.
Pascaperang, Uni Soviet mengubah strategi pendudukannya di Eropa Timur, dari militer ke dominasi politik dan ekonomi meskipun tentara Soviet tetap ditempatkan di negara-negara tersebut hingga keruntuhannya kelak. Strateginya adalah menunjuk rezim pro-komunis setempat untuk memerintah negara-negara tersebut di bawah pengawasan Moskwa. Selain itu, Soviet juga berusaha mengembangkan pengaruhnya ke luar negeri, terutama ke beberapa negara tetangganya seperti Finlandia dan Afganistan. Hal ini memicu reaksi negatif dari negara-negara Barat yang berakibat dimulainya Perang Dingin. Dalam masa yang sama, Stalin berusaha membangun kembali ekonomi Soviet yang porak poranda akibat perang sambil meneruskan kebijakan lamanya, yaitu membangun industri berat dan militer serta menindas para pembangkang. Pada masa inilah, Uni Soviet mulai berkonfrontasi dengan kekuatan Barat dengan mendukung Korea Utara dalam Perang Korea pada tahun 1950.
Setelah Khrushchev dilengserkan, Uni Soviet kembali dipimpin secara bersama-sama oleh Leonid Brezhnevsebagai Sekretaris Jenderal, Alexei Kosygin sebagai Perdana Menteri, dan Nikolai Podgorny sebagai Ketua Presidiumhingga 1970 saat Brezhnev mengangkat dirinya sebagai pemimpin tunggal. Pada tahun 1968, Uni Soviet dan negara-negara anggota Pacta Warsawa menginvasi Cekoslowakia untuk mencegah meluasnya reformasi Musim Semi Praha.
Penerus pemerintahan Uni Soviet harus mewarisi kerusakan dan kemacetan ekonomi dari Brezhnev. Jabatan Sekjen PKUS berturut-turut beralih dari Yuri Andropov (1982-1984), ke Konstantin Chernenko (1984-1985), sampai akhirnya dijabat oleh Mikhail Gorbachev sejak 11 Maret 1985. Mikhail Gorbachev menyadari bahwa penerapan marxisme telah menyeret negara ke ambang kemunduran. Sistem politik yang dijalankan itu ternyata gagal membawa Uni Soviet ke dalam kehidupan yang makmur seperti di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, sejak berkuasa, Gorbachev menghadapi tantangan kemacetan ekonomi yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. la ingin memulihkan kondisi politik dan ekonomi Uni Soviet melalui suatu reformasi.
1. Perestroika, yaitu menata kembali berbagai kebijakan di semua bidang kehidupan.
2. Glasnot bermakna membuka diri dari pergaulan internasional dan memperluas partisipasi masyarakat dalam negara.
3. Demokratisasi, yakni memperlakukan sama terhadap semua warga negara untuk menyampaikan gagasan atau pandangan terhadap semua kebijakan pemerintahan.
Pada saat Gorbachev memperkenalkan glasnost (keterbukaan politik), perestroika (restrukturisasi ekonomi), dan uskoreniye (percepatan pembangunan ekonomi), perekonomian Uni Soviet mengalami inflasi tersembunyi yang diperparah oleh maraknya pasar gelap. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan sebagai negara adidaya dalam bidang militer, spionase, dan bantuan bagi negara-negara sahabat, telah banyak membebani perekonomian Uni Soviet. Gelombang baru industrialisasi yang didasarkan pada teknologi informasi membuat Uni Soviet kelabakan mengadopsi teknologi Barat dan mencari kredit untuk mengatasi keterbelakangannya.
Pada bulan Januari 1987, Gorbachev menyerukan demokratisasi dengan memperkenalkan unsur-unsur demokrasi seperti pemilihan umum dengan banyak calon dalam dinamika politik Uni Soviet. Pada bulan Juni 1988, dalam Kongres Partai Komunis Uni Soviet XIX, Gorbachev menggulirkan pembaruan-pembaruan radikal yang dimaksudkan untuk mengurangi kendali Partai Komunis terhadap aparat pemerintah. Pada bulan Desember 1988, Majelis Agung Uni Soviet menyetujui pembentukan Kongres Perwakilan Rakyat yang sebelumnya telah ditetapkan dalam amandemen Konstitusi Soviet 1977 sebagai badan legislatif yang baru. Pemilihan umum anggota kongres diadakan di Uni Soviet pada bulan Maret dan April 1989. Pada tanggal 15 Maret 1990 Gorbachev terpilih sebagai Presiden Uni Soviet yang pertama.
Bahkan di era reformasi itu lahir kelompok-kelompok masyarakat yang satu sama lainnya bersaing memperebutkan pengaruh dan kekuasaan, yaitu kelompok moderat, konservatif, dan radikal.
1. Kelompok moderat, yakni kelompok yang menyetujui reformasi tetapi tetap menjalankan komunisme yang disempurnakan.
2. Kelompok konservatif, yakni kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme.
3. Kelompok radikal, yakni kelompok yang mendukung reformasi, tetapi ingin meninggalkan komunisme.
Pada tanggal 19 Agustus 1991 kelompok konservatif di bawah pimpinan Wakil Presiden Gennadi Yanayev melancarkan kudeta terhadap Gorbachev. Akan tetapi usaha perebutan kekuasaan ini dapat digagalkan Boris Yeltsin, pemimpin kelompok radikal. Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet. Sementara ada banyak perdebatan mengenai siapa yang berhak membubarkan Uni Soviet, Gorbachev meletakkan jabatannya sebagai Presiden Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991 dan memberikan kekuasaannya kepada Boris Yeltsin. Puncaknya, Majelis Agung Uni Soviet membubarkan dirinya pada tanggal 26 Desember1991 yang sekaligus menandakan bubarnya Uni Soviet sebagai suatu federasi, hanya terpaut empat hari sebelum hari jadinya yang ke-69.
Kaisar Rusia
terakhir, Nikolai II, memerintah Kekaisaran Rusia hingga dipaksa mengundurkan diri pada bulanMaret 1917 dalam Revolusi Rusia karena adanya despotis, korupsi, dan polemik
keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I. Selanjutnya, Pemerintahan
Sementara Rusia mengambil
alih kekuasaan hingga digulingkan oleh kaum revolusionermelalui Revolusi Oktober pada tanggal 7 November 1917 yang
dipimpin kaum Bolsyewik yang berhaluan marxisme di bawah
pimpinan Vladimir Ilyich Lenin.
Uni
Soviet secara resmi didirikan pada bulan Desember 1922 dengan
anggota RSFS Rusia, RSS Ukraina, RSS Byelorusia, dan RSFS Transkaukasia yang masing-masing dipimpin
oleh Partai Bolshevik setempat. Lenin ditunjuk
sebagaiPemimpin Uni Soviet yang
pertama. Walaupun Uni Soviet didirikan sebagai federasi,
sebutan "Soviet Rusia" yang sebenarnya hanya berlaku bagi RSFS
Rusia seringkali disalahgunakan untuk menyebut Uni Soviet secara keseluruhan
oleh penulis dan politisi non-Soviet.
Setelah
berhasil merebut tampuk kekuasaan, sejak tahun 1922 Lenin mulai
mengembangkan teritorial negara ke wilayah sekitarnya. la kemudian membentuk
federasi dengan nama Uni Soviet. Mulai 30 Desember 1922, federasi ini terdiri
dari 15 negara bagian, yaitu Rusia, Armenia, Azerbaijan, Belorusia, Estonia,
Georgia, Kazakhstan, Kirgisia, Latvia Lithuania, Moldovia, Tadjikistan,
Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.
Ø Era Joseph Stalin
Pada
tahun 1924 Lenin meninggal dan digantikan Joseph Stalin. Semasa tampil di
panggung kekuasaan, Stalinsering menindas dan melenyapkan semua saingan
politiknya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh sekaliber Leon
Trotsky yang berjasa dalam Revolusi Rusia dipecat dan dibunuhnya. Tatkala
Stalin mampu mengukuhkan kekuasaannya, pada tahun 1952 Partai Uni Serikat
Komunis (PUSK) diubahnya dengan nama baru Partai Komunis Uni Soviet (PKUS). la
menjabat Sekretaris Jenderal PKUS sampai tahun 1953. Berkat kepiawaian politik,
ia menjadi diktator yang mampu mengantarkan Uni Soviet
menjadi negara komunis terkuat di dunia.
Pada
tahun 1939,
Soviet menandatangani pacta non-agresi dengan Nazi Jerman yang
memberi jalan bagi Uni Soviet untuk mencaplok bagian timur Polandia, negara-negara Baltik, dan Bessarabia.
Pencaplokan Soviet atas Polandia diwarnai dengan adanyaPembantaian Katyn, pembunuhan massal 20.000 orang Polandia oleh NKVD.
Walaupun demikian, isi pacta ini dilanggar oleh Nazi yangmenyerang Uni Soviet
pada bulan Juni 1941.
Setelah mengalami kekalahan demi kekalahan, Tentara Merah berhasil menahan serbuan Nazi pada tahun 1943 dan
akhirnya berhasil mengusir mereka dari Eropa Timur.
Daerah-daerah yang dulunya dikuasai Nazi, termasuk sebagian Jerman, direbut oleh Soviet. Walaupun lebih dari 20 juta
rakyat Uni Soviet terbunuh dalam Perang Patriotik
Raya, dunia
mulai memperhitungkan kekuatan angkatan bersenjata Soviet.
Sepeninggal
Stalin, jabatan sekjen partai dipegang oleh NikitaJ Khrushchev sampai
tahun 1964. Kemudian beralih kepada Leonid Brezhnev yang berkuasa
cukup lama, yaitu dari tahun 1964 sampai 1982. Pada saat Uni Soviet di bawah
kendalinya, negara mengalami kemerosotan di segala bidang. Tingkat pertumbuhan
ekonomi menurun drastis, korupsi merajalela, produk pertanian kurang variatif,
sektor jasa berjalan payah, dan berbagai kemunduran lainnya.
Ø Era Khrushchev
Stalin meninggal pada tahun 1953 dan
digantikan oleh Nikita Khrushchev. Pada masanya, ia mengubah kebijakan Stalin yang
tergolong kejam melalui proses destalinisasi dan berusaha memperbaiki
hubungan dengan negara-negara Barat. Meskipun demikian, konfrontasi dengan
Barat tetap ada. Pada masa inilah terjadi perlombaan angkasa dan senjata nuklir. Khrushchev dilengserkan dari jabatannya
sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis dan Kepala Negara Uni
Soviet pada tahun 1964 setelah Krisis Rudal Kuba setahun sebelumnya yang nyaris memicu perang nuklir antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat.
Ø Era Brezhnev
Pada masanya, Brezhnev memulai politik détente yang
bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan negara-negara Barat. Walaupun
demikian, ia tetap berusaha mengembangkan pengaruh Soviet dengan mendukung
salah satu pihak yang pro-komunisme, sosialisme, atau anti-Barat dalam berbagai
konflik global dan perang saudara seperti mendukung negara-negara Arab
dalam konflik melawan
Israel, Vietcong dan Tentara Rakyat Vietnam dalam Perang Vietnam yang juga didukung oleh Cina, MPLA di Angola, FRELIMO di Mozambik, SWAPO di Namibia,
serta pemerintahanSandinista di Nikaragua.
Selain itu, ia juga menghidupkan kembali beberapa
kebijakan Stalin yang bertumpu pada pembangunan industri berat dan
militer.
Era Brezhnev juga dikenal sebagai "Masa Stagnasi" karena birokrasi Soviet
yang kaku saat itu menghalangi inovasi dan pembaruan dalam segala bidang,
terutama bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Pada tahun 1980,
pecah Perang
Soviet-Afganistan yang
mengakhiri kebijakan détente sehingga membuat Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Jimmy Carter dan Ronald Reagan memperbarui ketegangan dan melanjutkan
perlombaan senjata.
Era
Mikhail Gorbachev
Untuk merealisasikan
ambisinya, Gorbachev melontarkan ide reformasi
berupa perestroika, glasnot, dandemokratisasi.
Undang-Undang
Koperasi yang diberlakukan pada bulan Mei 1988 merupakan salah satu kejutan
dalam agenda pembaruan ekonomi Gorbachev. Untuk pertama kalinya sejak Kebijakan
Ekonomi Baru yang digagas oleh Lenin, negara mengizinkan kepemilikan
pribadi perusahaan dalam bidang jasa, manufaktur, dan perdagangan luar negeri.
Glasnost memberi
kebebasan berbicara dan berpendapat secara lebih besar. Kebebasan pers mulai
diterapkan serta ribuan tahanan politik dibebaskan dari kamp-kamp kerja paksa.
Tujuan utama Gorbachev mengadakan glasnost adalah untuk menekan kaum
konservatif yang menentang kebijakan restrukturisasi ekonominya. Melalui
berbagai keterbukaan, debat, dan partisipasinya, Gorbachev berharap rakyat
Soviet akan mendukung setiap langkah pembaruannya.
Upaya Gorbachev untuk merampingkan sistem
komunis memang membawa harapan, tetapi tidak dapat dikendalikan sehingga
mengakibatkan serangkaian peristiwa yang akhirnya ditutup dengan pembubaran Uni
Soviet.
Kebijakan perestroika dan glasnost yang
mulanya dimaksudkan sebagai alat untuk merangsang perekonomian Uni Soviet malah
menimbulkan akibat-akibat yang tak diharapkan.
Penyensoran media yang tak lagi ketat
akibat glasnost menyebabkan Partai Komunis tidak dapat berbuat banyak
saat media mulai menyingkap masalah-masalah sosial dan ekonomi yang telah lama
disangkal dan ditutup-tutupi oleh pemerintah. Masalah seperti perumahan yang
buruk, alkoholisme, penyalahgunaan obat-obatan, polusi, pabrik-pabrik yang
sudah ketinggalan zaman sejak masa Stalin dan Brezhnev,
serta korupsi yang sebelumnya diabaikan oleh media resmi, kini mendapatkan
perhatian yang semakin besar. Laporan-laporan media juga menyingkap kejahatan
yang dilakukan oleh rezim Stalin seperti gulag dan Pembersihan
besar-besaran.
Selain itu, perang di Afganistan dan kekeliruan penangananBencana Chernobyl semakin merusak citra pemerintah. Keyakinan
masyarakat terhadap sistem pemerintahan Soviet semakin melemah sehingga
mengancam integritas Uni Soviet.
Pertikaian antarnegara anggota Pacta Warsawa membuat Uni Soviet tidak mampu lagi
mengandalkan negara-negara satelitnya untuk melindungi perbatasannya. Pada
tahun 1989, Doktrin Brezhnev ditanggalkan
dan kebijakan untuk tidak ikut campur urusan dalam negeri negara-negara
satelitnya di Eropa Timur dijadikan sebagai
pengganti. Hal itu membuat pemerintahan di negara-negara satelit Uni Soviet di
Eropa Timur kehilangan jaminan bantuan dan intervensi Soviet apabila rakyatnya
memberontak. Pada akhirnya, pemerintahan berhaluan komunis di Bulgaria, Cekoslowakia,Hongaria, Jerman Timur, Polandia,
dan Rumania yang
berkuasa sejak akhir Perang Patriotik
Raya runtuh.
Uni Soviet juga mulai mengalami pergolakan saat rakyat mulai merasakan akibat
politik dari glasnost. Meski sudah dilakukan berbagai upaya untuk
meredamnya, ketidakstabilan di Eropa Timur mau
tidak mau menyebar ke negara-negara yang tergabung dalam Uni Republik Sosialis
Soviet. Dalam pemilihan umum untuk memilih anggota dewan regional direpublik-republik
Uni Soviet, kaum
nasionalis dan tokoh pembaruan radikal banyak yang terpilih.
Bangkitnya nasionalisme segera menghidupkan kembali ketegangan antaretnis di
berbagai republik Soviet yang semakin memperlemah cita-cita persatuan rakyat
Soviet. Sebagai contoh, pada bulan Februari 1988,
pemerintah Nagorno-Karabakh, RSS Azerbaijan, yang didominasi oleh etnis Armenia, meloloskan keputusan yang menyatakan penggabungan
wilayahnya dengan RSS Armenia. Kekerasan terhadap orang-orang
Azerbaijan diliput dan ditayangkan oleh televisi Soviet sehingga memicu adanya
pembantaian terhadap orang-orang Armenia di Sumqayit.
Ketegangan antaretnis ini kelak akan menjadi cikal bakal radikalisme dan terorisme pasca-keruntuhan
Uni Soviet.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi ekonomi semakin memburuk.
Meski perestroika dianggap berani dalam konteks sejarah Uni Soviet, upaya Gorbachev untuk
melakukan pembaruan ekonomi tidak begitu radikal dan dinilai terlambat untuk
membangun kembali ekonomi negara yang sangat lesu pada akhir tahun 1980-an.
Berbagai terobosan dalam hal desentralisasi memang berhasil dicapai, tetapi
Gorbachev dan timnya sama sekali tidak merombak kebijakan-kebijakan ekonomi
warisan Stalin seperti pengendalian harga,
mata uang rubel yang
tidak dapat dipertukarkan, tidak diakuinya kepemilikan pribadi, dan monopoli
pemerintah atas sebagian besar sarana produksi.
Pada tahun 1990, pemerintah Uni Soviet praktis telah kehilangan seluruh
kendalinya terhadap kondisi-kondisi ekonomi. Pengeluaran pemerintah meroket
karena perusahaan tak menguntungkan yang memerlukan bantuan dari negara semakin
bertambah, sedangkan subsidi harga-harga kebutuhan pokok terus berlanjut.
Perolehan pajak menurun, terutama karena adanya kampanye antialkohol dan
desentralisasi. Pemerintah pusat yang tidak dapat lagi membuat kebijakan
produksi, khususnya dalam industri pemenuhan kebutuhan pokok, menyebabkan
lenyapnya rantai produsen dengan pemasok sementara rantai yang baru belum
terbentuk. Jadi, bukannya merampingkan sistem, program desentralisasi Gorbachev
justru menyebabkan kemacetan proses produksi.
Melalui reformasi politik dan ekonomi, Gorbachev berusaha membawa Uni
Soviet kepada kehidupan yang lebih baik. Sejak diterapkan ide pembaharuan,
tumbuh suatu suasana yang makin hidup di Uni Soviet. Akan tetapi di lain pihak,
kebijakan Gorbachev menimbulkan dampak yang tidak diduga sebelumnya.
Pertentangan sosial dalam masyarakat muncul.
Pada
tanggal 7 Februari 1990, Komite Pusat Partai
Komunis setuju
untuk melepaskan monopoli atas kekuasaannya. Republik-republik
anggota Uni Soviet mulai
menegaskan kedaulatan nasional mereka terhadap Moskwa dan mulai melancarkan
"perang undang-undang" dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini,
pemerintahan republik-republik anggota Uni Soviet, terutama Trio Baltik, yaitu Estonia,Lituania,
dan Latvia,
membatalkan semua undang-undang federal jika undang-undang itu bertentangan
dengan undang-undang setempat, menegaskan kendali mereka terhadap perekonomian
setempat, dan menolak membayar pajak kepada pemerintah pusat di Moskwa. Gejolak
ini menyebabkan macetnya ekonomi karena garis pasokan ekonomi dalam negeri
rusak sehingga perekonomian Uni Soviet semakin merosot.
Uni Soviet mulai dibentuk sejak
meletusnya Revolusi Rusia pada 25 Oktober 1917. Revolusi Rusia lahir sebagai
reaksi kekecewaan rakyat terhadap Tsar Nicholas II yang korup. Revolusi
digerakkan kaum Bolsyewik yang berhaluan marxisme di bawah pimpinan Vladimir
Ilyich Lenin. Setelah Revolusi Bolshevik tersebut, pemerintahan baru terbentuk
mengembangkan filsafat sosialisme dengan transisi dan akhirnya bertahap untuk
membentuk Komunisme. Negara yang diciptakan Bolshevik dimaksudkan untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan nasional, dan bukan untuk menciptakan satu negara monolitik
didasarkan pada sistem ekonomi dan politik terpusat. Tetapi negara yang
dibangun di atas ideologi komunis akhirnya berubah menjadi sebuah negara
totaliter, di mana kepemimpinan Komunis memiliki kontrol penuh atas negara itu.
Periode setelah Lenin adalah Stalin.
Stalin mengalami Perang Dunia II dan Perang Dingin. Rusia merupakan salah satu
negara pemenang dalam Perang Dunia II. Oleh karena itu, Rusia berhasil
memperoleh kembali wilayahnya yang hilang pada Perang Dunia I. wilayah-wilayah
tersebut antara lain Polandia Timur, Bessarabia, dan tiga negara Laut Baltik.
Stalin menyatukan wilayah-wilayah tersebut menjadi bagian dari Uni Soviet.
Uni Soviet memiliki 15 negara bagian.
Negara-negara bagian itu adalah Rusia (Soviet), Armenia, Azerbaijan, Belarusia,
Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgiztan, Latvia, Lithuania, Moldavia,
Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina dan Uzbekistan. Kelima belas negara bagian
itu berbentuk republic. Masing-masing negara bagian mewakili satu kelompok suku
bangsa mayoritas.
Kekuasaan Stalin berakhir pada saat
kematiannya. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 6 Maret 1953. Pengganti Stalin
adalah Nikita Khrushcev. Pada tahun 1964, Khrushcev diganti oleh Leonid
Brezhnev. Kekuasaan Brezhnev berakhir dengan terpilihnya Mikhail Sergeyavich
Gorbachev sebagai Sekretariat Jenderal Partai Komunis pada tahun 1985.
Ketotaliteran dirasakan oleh rakyat
Uni Soviet dikala kepemimpina Joseph Stalin. Dimana semasa tampil di panggung
kekuasaan, Stalin sering menindas dan melenyapkan semua saingan politiknya.
Tidak tanggung-tanggung, tokoh sekaliber Leon Trotsky yang berjasa dalam
Revolusi Rusia dipecat dan dibunuhnya. Stalin mendirikan kamp konsentrasi GULAG
sebagai tempat bagi para pembangkang kebijakan pemerintah dan juga sebagai
tempat bagi orang-orang yang membahayakan kedudukannya. Dia juga mengeluarkan
kebijakan deportasi kepada para etnis-etnis minoritas untuk menempati wilayah
di kawasan Asia Tengah dan Siberia. Kebijakan ini dilakukan antara tahun 1936
hingga 1952, dengan jumlah kurang lebih 3 juta orang yang terkena kebijakan
deportasi ini.
Tidak hanya bentuk pemerintahan yang
totaliter, penyelewengan atas cita-cita Marx dan Lenin yang ingin membawa
rakyat kedalam bentuk kehidupan masyarakat tanpa kelas demi kesejahteraan
terkubur di bawah bentuk-bentuk ketidak adilan. Adanya perbedaan upah antara
kaum Stakhanovis (lapisan atas kelas pekerja) dan kaum buruh merupakan cerminan
yang sangat menyakitkan. Dimana dalam waktu beberapa bulan telah muncul satu
lapisan pekerja yang mereka sebut “orang-orang seribuan”, karena pendapatan
mereka melampaui seribu rubel sebulan. Ada pula yang mendapat lebih
dari dua ribu per bulan, sementara buruh dari kategori rendah seringkali hanya
mendapat kurang dari seratus.
Setelah kepemimpinan Stalin, Uni
Soviet dipimpin oleh Kruschev yang menghentikan sistem komando
administrasi-birokrasi yang berjaya pada masa Stalin. Dia juga mengeluarkan
tahanan politik GULAG. Selain itu dia juga mengeluarkan kebijakan penghapusan
GULAG. Banyak keberhasilan yang terjadi di masa Kruschev, antara lain
pengiriman astronot pertama ke luar angkasa, keterbukaan hubungan diplomasi
dengan Negara-negara di Eropa dan Asia, serta dimulainya perundingan antara Uni
Soviet dan Amerika, meskipun tidak membuahkan hasil yang baik.
Kruschev mundur dari kursi
kepemimpinan pada tahun 1964. Setelah itu, Uni Soviet mengalami kemunduran dan
hal ini merupakan awal dari kehancurannya. Kruschev digantikan oleh Leonid
Breznev, dengan perdana menteri Kosygin. Kosygin mencoba suatu sistem kebijakan
ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama ekonomi
pedesaan. Akan tetapi kebijakannya tersebut berdampak sebaliknya. Pada awalnya,
kebijakan ekonomi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan sebesar 3% antara
tahun 1960-1970, akan tetapi setelah itu terjadi kemunduran yang cukup
signifikan. Terjadi urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota. Sedangkan
Breznev membuat kebijakan Dekruschevisasi yang merupakan sebuah kebijkan yang
kontra Kruschev. Dia berusaha untuk menguatkan sistem birokrasi pemerintahan.
Tahun 1985, Uni Soviet dipimpin oleh
Mikhail Gorbachev. Dia berusaha membangun Uni Soviet melalui kebijakannya yaitu
Glasnost dan Perestroika. Konsep reformasi yang dibawa oleh Gorbachev melalui
Parestroika (keterbukaan), berubah menjadi badai yang meruntuhkan pilar utama
rezim diktator partai komunis. Rakyat di negara-negara bagian Uni Soviet
bangkit secara serempak. Kesadaran rakyat atas hak-hak politiknya mulai muncul.
Mereka merasa berhak untuk memilih pemimpin-pemimpinnya, membentuk partai
politik, dan menentukan status daerahnya sendiri melalui referendum.
Sehingga dapat dikatakan bahwa
keruntuhan Uni Soviet akibat dari kegagalan program Glasnot dan Parestroika.
Negara-negara pecahan Uni Soviet yang sekarang ini terbentuk berkat kebijakan
dari Presiden Mikhail Gorbachev yang mencuatkan Glasnot dan Parestroika. Salah
satu isi dari kebijakan itu adalah negara-negara bagian boleh memisahkan diri
dan menjadi negara sendiri.
Faktor lain yang menjadi penyebab
keruntuhan dari Uni Soviet adalah keberhasilan dari liberalisme. Seperti yang
penulis ketahui bahwa Uni Soviet merupakan simbol dari sosialisme sedangkan AS
adalah symbol dari liberalisme. Strategi AS untuk menghadapi Uni Soviet lewat
containment policynya telah berhasil. Selain itu, negara-negara yang mengikuti
bentuk liberalisme mengalami kemajuan yang pesat. Berbeda halnya dengan sistem
sosialisme yang dianut oleh Uni Soviet di mana telah melahirkan keterpurukan
ekonomi yang berdampak buruk bagi Uni Soviet itu sendiri. Sehingga Uni Soviet
pun bubar secara resmi pada 25 Desember 1991.
B. KOMUNISME DALAM PRATEKNYA DI UNI SOVIET
Uni Soviet mulai dibentuk sejak
meletusnya Revolusi Rusia pada 25 Oktober 1917. Revolusi Rusia lahir sebagai
reaksi kekecewaan rakyat terhadap Tsar Nicholas II yang korup. Revolusi
digerakkan kaum Bolsyewik yang berhaluan marxisme di bawah pimpinan Vladimir
Ilyich Lenin. Setelah berhasil memimpin revolusi tahun 1917, Lenin mendirikan suatu
negara yang menerapkan prinsip-prinsip komunis ajaran Karl Marx. Ia
mengeluarkan Undang-Undang Dasar baru Rusia tahun 1918 yang masih mencerminklan
tahapan awal komunis. Berdasarkan Undang-Undang Dasar itu Lenin mulai
memusnahkan golongan-golongan yang dianggap penindas. Mereka terdiri dari
tuan-tuan tanah, pejabat negara, penguasa dan polisi Tsar. Selama dalam tahapan
awal ini maka kekuasaan dapat dipusatkan pada pemerintahan pusat.
Dalam menerapkan prinsip-prinsip
komunis pada tahap awal ini, pertanian dijalankan secara kolektif yang
dikerjakan bersama-sama, milik, bersama, biaya bersama dan hasilnya dibagi
menurut berat ringannya tugas masing-masing.
Tanah milik negara dan perseorangan
tidak diperbolehkan dimiliki secara perorangan. Adapun seluruh hasil yang
diperoleh para pekerjja dari tanah negara diperuntukkan untuk umum. Caranya
hasil produksi itu semuanya diserahkan kepada negara dan nanti negara yang
membagi dengan adil.
Industri dan pabrik-pabrik itu milik
negara dan hasil barang pabril itu digunakan untuk umum oleh sebab itu hasil
produksi semuanya diserahkan kepada negara dan negara yang membagi dengan adil.
Namun demikian ekonomi dan pertanian komunis belum dapat terlaksana dengan
baik. Kaum bulak enggan menyerahkan hasil bumi untuk negara. Petani juga tidak
mau menanam yang lebih dari yang dibutuhkan. Tetapi kebijakan perekonomian baru
atau New Economic Policy (NEP) selama tujuh tahun berjalan baik hasil bumi
boleh dijual bebas tetapi disamping itu diadakan pertanian kolektif dan pertanian
negara untuk menyaingi pertanian bebas dari kaum kulak. Dengan demikian
kaum kulak makin terdesak dan makin banyak kaum tani yang bergabung dalam
pertanian kolektif.
Setelah Lenin wafat tahun 1924
terjadi perebutan kekuasaan diantara Pimimpin Partai di elit Politbiro Sentral
Komunis. Mereka adalah Stalin, Trotsky, Zinovyev dan Kamenev. Akhirnya Stalin
yang memenangkan perebutan itu selama Stalin menjalankan kekuasaannya, ia
bertindak diktator dengan melakukan pembersihan terhadap semua lawan-lawan politik
dan penentang gagasannya. Pada tahun 1924 Stalin punya gagasan tentang
“sosialisme dalam satu negara”.
Akibat berbagai perang yang terjadi
di dunia ini, dari perang dunia I hingga perang dunia II, dari perang agama
hingga perang saudara, banyak negara besar yang mendapatkan aksi disintegrasi.
Salah satunya adalah Uni Soviet. Runtuhnya Uni Soviet dilatarbelakangi oleh
krisis (politik, ekonomi, sosial), juga konflik etnis. Krisis politik di Uni
Soviet, disebabkan oleh Leninisme, suatu sistem yang mengacu pada tokoh penting
Soviet yaitu Lenin. Krisis di Uni Soviet terjadi karena keborosan ekonomi,
keterbelakangan teknologi dan sistem hegemoninya yang mulai tertinggal dari
negara-negara penganut sosialis-komunis.
Krisis sosial budaya di Uni Soviet
terjadi karena adanya pembagian kelas dalam kehidupan masyarakat Uni Soviet,
rendahnya kualitas kehidupan masyarakat Uni Soviet, serta tidak diperbolehkan
berkembangnya kreativitas masyarakat oleh pemerintah Uni Soviet. Secara khusus,
sistem yang diberi nama Glasnost dan Perestroika yang dicanangkan oleh presiden
Gorbachev merupakan pemicu bagi meledaknya revolusi sosial di negara-negara
Eropa Timur. Glasnost dan Perestroika membuat dunia komunis meragukan sistem
sosial-komunis mereka untuk dapat tetap menjawab tantangan zaman. Konflik etnis
di Uni Soviet tumbuh dari kesadaran akan eksistensi kelompoknya.
Gorbachev terlambat dalam menyadari
pentingnya permasalahan etnis, sehingga sudah telanjur banyak terjadi
kerusuhan, demonstrasi dan protes dari etnis-etnis di beberapa tempat di Uni
Soviet yang terjadi secara berturut-turut, namun sporadis. Runtuhnya Uni Soviet
terjadi setelah satu persatu republik-republik di Uni Soviet melepaskan diri
dari USSR.
Banyak cara telah dilakukan
Gorbachev untuk mencegah disintegrasi Uni Soviet, namun gagal. Pemerintah Uni
Soviet berakhir ditandai dengan pengunduran diri Presiden Uni Soviet, Mikhail
Gorbachev pada tanggal 25 Desember 1991 dan pembentukan CIS oleh pemimpin
Rusia, Boris Yeltsin. Runtuhnya Uni Soviet yang menandai matinya komunisme dan
berakhirnya Perang Dingin, membawa konsekuensi yang sangat nyata bagi
perpolitikan dunia.
Komunisme sudah
tidak memiliki kekuatan sosial seperti sebelum runtuhnya Uni Soviet. Pasca Perang
Dingin mulai berkembanglah pemikiran sosialisme demokratik yang bertujuan
mengoreksi kesalahan sosialisme-komunisme Uni Soviet dan membangun konsep
alternatif sosialisme dalam hubungan dengan demokrasi sosial.
Runtuhnya sosialisme-komunisme
menyebabkan sistam yang lainnya, yaitu liberalisme-kapitalisme menjadi
satu-satunya ideologi yang berjaya bahkan hingga saat ini. Ada pula
pemikir-pemikir lainnya yang mempunyai prediksi berbeda tentang konsep
perpolitikan pasca Perang Dingin dan mengemukakan alternatif dari segala
kelemahan sistem liberal agar tetap bertahan dan tidak termakan zaman.
Itulah alasan mengapa negara Uni
Soviet kini sudah tiada dan berganti nama menjadi Rusia. Sejarah negara Rusia
diawali dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai
bangsa Varangia yang dipimpin oleh tokoh semilegendaris Rurik yang menyeberangi
Laut Baltik serta pada tahun 862 M memasuki kota Novgorod dan memerintah di
sana.
Pada tahun 882 ia menguasai Kiev,
kota Slavia yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan
Konstantinopel. Pada tahun 989 Vladimir I meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus
dan Laut Hitam serta mengambil ajaran Gereja Ortodoks Yunani. Kerajaan Kiev
Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu
Genghis Khan. Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan oleh Dimitri Donskoy pada
tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai
berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan Kazan (1552), Astrakhan
(1516) serta menguasai Siberia. Pemerintahan dilanjutkan oleh penerusnya sampai
wangsa Romanov naik tahta yang diawali dengan diangkatnya oleh Michael Romanov
sebagai Tsar (1613).
Dinasti Romanov berkuasa selama 304
tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir. Pada
bulan Februari 1917 dibentuk Pemerintahan Sementara di bawah Pangeran Lyvov dan
Alexander Kerensky sampai 25 Oktober 1917, saat pemerintahan tersebut
digantikan Pemerintahan Revolusi Bolshevik oleh Vladimir Ilyich Lenin. Pada
periode selanjutnya, pemerintahan dilanjutkan secara diktator oleh Josef Stalin
(1922) yang mewujudkan Uni Soviet (Soviet berarti Dewan) dengan bergabungnya
negara-negara di sekitar Rusia. Pemerintahan Uni Soviet berakhir setelah pada
tanggal 25 Desember 1991 Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri serta
berkibarnya bendera tiga warna Rusia di Kremlin.
C. LATAR BELAKANG KERUNTUHAN UNI SOVIET
USSR (United of Soviet Socialist
Republics) adalah salah satu negara adikuasa yang memiliki wilayah terluas di
dunia. Kehidupan rakyatnya ditandai dengan kehidupan yang keras. Mereka lebih
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, sehingga jiwa
manusia kurang berharga. Pembunuhan dianggap hal biasa jika hal itu dirasa
merugikan kehidupan Partai Komunis. Adapun tokoh-tokoh komunis yang terkemuka
di Uni Soviet adalah Vladimir Lenin, Josef Stalin, Nikita Khrushcev dan Leon
Trotsky.
Tanda-tanda runtuhnya Uni Soviet
sebenarnya sudah terlihat sejak pemerintahan Presiden Khrushcev. Khrushcev
memberikan kebebasan yang terbatas baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi
dan budaya kepada rakyatnya. Hai ini mendorong rakyat Uni Soviet untuk mengubah
kehidupannya dalam segala bidang yang selama ini dibelenggu kekuasaan komunis
yang ketat.
Beberapa
sebab runtuhnya Uni Soviet sebagai berikut.
1.
Sifat Totaliter
Pada saat berdirinya Uni Soviet merupakan negara totaliter proletariat.
Pemerintahan dijalankan secara dictator, sehingga rakyat hidup dalam suasana
ketakutan. Akibatnya, muncul kaum opportunis (pengjilat) untuk menyenangkan
penguasa, sehingga menghambat kemajuan bangsa. Dalam menjalankan
pemerintahan dibantu oleh KGB (polisi rahasia) yang sangat kejam.
2.
Kemunduran Ekonomi
Perekonomian Uni Soviet menganut sistem sosialisme dan dikelola secara sentralistik.
Segalanya diputuskan oleh pemerintah pusat, dari produksi, harga, sampai
distribusi barang. Akibatnya, perekonomian sulit berkembang bahkan mengalami
stagnasi.
3.Bubarnya
Pakta Warsawa
Sejak April 1991, Uni Soviet membubarkan Pakta Warsawa. Dengan demikian, Uni
Soviet hampir tidak memiliki kekuatan lagi. Hal ini dimanfaatkan oleh
negara-negara bagian untuk memisahkan diri.
4.
Komunisme sebagai Doktrin
Tiap-tiap orang menyumbangkan tenaganya kepada negara sesuai kemampuannya, dan
tiap-tiap orang akan menerima sesuai kebutuhannya. Hal ini tidak sesuai dengan
sifat manusia, yang masing-masing berbuat dengan kemampuannya dan hasilnya
digunakan sendiri secara bebas.
5.
Banyaknya Etnis
Uni Soviet terdiri atas 15 republik yang bergabung. Kekuasaan pemerintah pusat
yang lemah karena situasinya berubah, menyebabkan negara-negara kecil dengan
etnis yang bermacam-macam berusaha melepaskan diri. Negara-negara bagian yang
terutama berusaha melepaskan diri adalah negara yang letaknya agak jauh dari
Moskow.
6.
Teknologi Informasi
Berkembangnya teknologi elektronika berupa radio dan televise menyebabkan
rakyat Uni Soviet merasa ketinggalan dengan melihat kemajuan di luar negeri.
Rakyat menginginkan hak yang diperoleh sesuai dengan negara yang telah bebas.
7.
Lahirnya Generasi Baru
Generasi baru menganggap generasi tua mulai tidak sesuai dengan perkembangan
zaman. Mereka menginginkan perubahan dan pembaruan. Totaliter, komunisme, dan
sentralisasi pemerintahan dirasakan tidak sesuai lagi. Tokoh-tokoh pembaruannya
yaitu, Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin. Mereka berasal dari Rusia.
D. GERAKAN PEMBARUAN DI UNI SOVIET
Dalam perkembangan berikutnya,
muncullah suatu gerakan pembaruan di Uni Soviet. Gerakan pembaruan tersebut
menghendaki dihapusnya paham komunis. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari
Mikhail Gorbachev sebagai pemimpin tertinggi Partai Komunis. Pada tanggal 11
Maret 1985 menandai berakhirnya suatu suksesi, Mikhail Gorbachev terpilih
sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet (PKUS). Hal ini sekaligus
membuka lembaran baru bagi rakyat Uni Soviet untuk mengadakan suatu pembaruan
diberbagai kehidupan.
Berbeda dengan para pemimpin Uni
Soviet terdahulu, Mikhail Gorbachev bukanlah orang yang absolutis dan dictator.
Namun, ia penuh keterbukaan. Pada awal kepemimpinannya, Gorbachev dihadapkan
pada situasi didalam negari dan hubungan Uni Soviet dengan luar negeri yang
buruk.
1.
Situasi Dalam Negeri
Pada saat itu, situasi di Uni Soviet sebagai berikut.
a.
Produktivitas menurun
b.
GNP-nya anjlok
c.
Birokrasinya sangat berbelit
d.
Chernobyl mengalami kebocoran
2.
Hubungan Uni Soviet dengan Luar negeri
Uni Soviet pun sedang mengalami masa-masa yang buruk dan hubungan luar
negerinya, yaitu:
1.
Masalah Afganistan
2.
Masalah Kampuchea
3.
Masalah Pakta Warsawa
4.
Masalah Tanduk Afrika
5.
Masalah Amerika Latin dan
6.
Masalah tuntunan penjelasan dari semua negara tentang pencemaran yang
ditimbulkan oleh kebocoran reactor nuklir di Chernobyl.
Masalah-masalah tersebut
melatarbelakangi Gorbachev untuk mengadakan perubahan dii Uni Soviet. Ia
mencanangkan suatu ide untuk membuka jalan menuju ke arah pembaruan. Ide-ide
pembaruan Gorbachev terkenal denggan nama “Perestroika”. Menurut Gorbachev,
cakupan Perestroika sangat luas dan memiliki banyak dimensi. Perestroika
merupakan sebuah konsep untuk revolusi yang multidimensional untuk memperbaiki
semua yang telah hancur di Uni Soviet (restrukturisasi).
Tujuan Perestroika Gorbachev adalah
memulihkan konsep sosialismenya Lenin. Sedangkan, sasaran utamanya adalah
menciptakan iklim moral dan spiritual yang baru dalam masyarakat. Pada
dasarnya, Perestroika dijalankan dengan dasar “menambah sosialisme dan menambah
demokrasi”, baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan
keamanan.
Perestroika
terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut.
1.
Glasnost (Keterbukaan)
Pelaksanaan Glasnost ditandai dengan dihapuskannya sistem penyensoran terhadap
media massa, film, tulisan-tulisan, drama, dan kesenian. Tujuan Glasnost
sebagai berikut:
a.
Mencoba memulihkan kepercayaan rakyat
Rakyat Uni Soviet bersikap apatis dan sinis terhadap keadaan negerinya. Sikap
ini dilatarbelakangi dengan penindasan pemerintah terhadap rakyat selama tujuh
decade. Dengan pelaksanaan Perestroika (khususnya Unsur Glasnost), pemerintah
berusaha memperbaiki citranya.
b.Menjadikan
rakyat sebagai unsur check dan balance
Tujuan ini berisiko tetapi sangat diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang
lebih memerhatikan pemerintah dan kebijaksanaan-kebijaksaannya. Oleh karena
itu, muncullah kebebasan media massa untuk memuat segala macam tulisan yang
selama ini tidak boleh dimuat.
Berikut
ini merupakan contoh-contoh pelaksanaan Glasnost diberbagai bidang.
a.
Dalam bidang politik : rakyat diberi kebebasan untuk mengkritik terhadap
kebijakan pemerintah yang
dianggap salah, juga boleh menyuarakan pendapat secara bebas
dianggap salah, juga boleh menyuarakan pendapat secara bebas
b.
Dalam bidang ekonomi : rakyat diberi kebebasan untuk berusaha dalam
meningkatkan kehidupannya,
hak kepemilikan setuatu telah diakui, dan perusahaan swasta diperbolehkan berdiri
hak kepemilikan setuatu telah diakui, dan perusahaan swasta diperbolehkan berdiri
c.
Dalam bidang sosial budaya : yaitu adanya jaminan kebebasan beragama, individu
boleh menertibkan
surat kabar. Media massa telah bergeser dari budaya rahasia menjadi budaya terbuka, dan lain-lain
surat kabar. Media massa telah bergeser dari budaya rahasia menjadi budaya terbuka, dan lain-lain
2.
Democratizatsiya
Democratizatsiya adalah demokratisasi di segala bidang (terutama politik) dalam
kehidupan di Uni Soviet. Sejak Revolusi Bolshevik 1917, sistem politik Uni
Soviet bersifat monolitik. Namun, dengan adanya Perestroika (unsur Democratizatsiya),
rakyat Uni Soviet bakal memilih wakil-wakilnya secara bebas untuk duduk di
dalam Kongres Perwakilan Rakyat Uni Soviet
3.
Rule of law
Artinya adalah ditegakkannya pembangunan negara sosialis berdasarkan hukum yang
berlaku. Hak pribadi, kelompok, maupun hak asasi diakui keberadaannya dan dapat
dipergunakan sesuai dengan ketentuannya.
Contoh restrukturisasi di bidang ekonomi yang dilakukan oleh Presiden Mikhail
Gorbachev adalah menata kembali sistem perekonomian yang dirasa sangat
menghambat perkembangan ekonomi Uni Soviet dibawah kekuasaan komunis. Adapun
lankah-langkah yang diambil sebagai berikut.
a.
Sasaran pembaruan pertama ditekankan pada percepatan ekonomi dengan
meningkatkan disiplin kerja
dan investasi dalam bidang mesin berat
dan investasi dalam bidang mesin berat
b.
Daerah diberi wewenang untuk suatu peraturan perusahaan
c.
Apabila suatu perusahaan mengalami kebangkrutan, negara akan memberi subsidi
operasional.
d.
Petani swasta ditempatkan pada kedudukan keuangan yang sederajat dengan
pertanian yang dikelola
oleh negara
oleh negara
e.
Negara mengizinkan kepemilikan sawsta secara penuh terhadap pabrik-pabrik
berskala kecil
f.
Mengizinkan penduduk untuk mempunyai hak milik termasuk mineral, peralatan dan
saham.
Itulah konsep pembaruan yang
dilakukan oleh Presiden Mikhail Gorbachev. Namun, konsep ini mengalami
kegagalan dan membawa situuasi ekonomi, stabilitas politik dan kehidupan di
masyarakat bertambah buruk. Dampak yang paling nyata dari konsep tersebut
adalah adanya tuntutan dari negara-negara bagian untuk berdaulat sendiri dan
hancurnya komunis di Uni Soviet. Usaha untuk merdeka dari negara-negara bagian
didukung dengan kebangkitan nasionalisme etnis. Berbagai pergolakan etnis di
republic-republik (negara bagian) Uni Soviet menambah semakin runcingnya
perpecahan.
Selain itu, Perestroika adalah jimat
Presiden Mikhail Gorbachev untuk melakukan pembaruan di Uni Soviet. Namun,
kebijaksanaan pembaruan Gorbachev menimbulkan pro dan kontra dari berbagai
kelompok. Gorbachev mengatakan bahwa kelompok yang mendukungnya adalah golongan
generasi muda Soviet, sedangkan kelompok yang kontra adalah golongan lama (tua
dan konservatif). Kelompok yang kontra terhadap kebijakan Gorbachev pada
puncaknya berusaha melakukan kudeta. Mereka melakukan usaha penggulingan
terhadap Gorbachev pada tanggal 19 Agustus 1991. Namun, kudeta ini gagal.
Tokoh-tokoh kudeta terhadap Gorbachev antara lain Menteri Pertahanan Dimitri I
Yazov, ketua KGB Vlandimir Krychkov, Wapres Gennady Yanayev, dan Presiden
Himpunan Fasilitas Komunikasi, Transpormasi, Kontrusi, Industri dan perusahaan
negara yaitu Alexander I Tizyakov.
Setelah kudeta tersebut mengalami
kegagalan, Gorbachev berhasil memegang kekuasaan kembali. Gebrakan pertama yang
dilakukan Gorbachev adalah pernyataan mengundurkan dirinya dari jabatan
Sekretaris Jenderal PKUS (Partai Komunis Uni Soviet). Gebrakan itu disusul
dengan sebuah dekrit yang berisi pembubaran PKUS. Mikhail Gorbachev melakukan
pembubaran PKUS pada tanggal 24 Agustus 1991. Sebab-sebab pembubaran PKUS
adalah tokoh-tokohnya banyak terlibat dalam kudeta.
Kudeta di Uni Soviet pada tanggal 19
Agustus 1991 dan pembubaran PKUS pada tanggal 24 Agustus 1991 menambah
gejala-gejala perpecahan yang sebelumnya sudah terjadi di republik-republik
yang terdapat di Uni Soviet. Republic-republik itu bertambah semangat untuk
menyatakan kemerdekaannya dan lepas dari kekuasaan Uni Soviet. Sebenarnya
masalah perpecahan republic ini sudah terjadi sebelum terjadi kudeta di Uni
Soviet.
Dari kelima belas republic negara
bagian Uni Soviet, Georgia adalah negara pertama yang mengeluarkan deklarasi
Union Treaty (perjanjian Uni). Georgia mengeluarkan Union Treaty pada tanggal 9
Maret 1990, namun pada tanggal 10 November 1990 akan mengupayakan kemerdekaan
penuh. Langkah Georgia diikuti oleh Lithuania. Negara ini berhasil mengeluarkan
deklarasi kemerdekaannya, yaitu pada tanggal 11 Maret 1990. Negara-negara
bagian yang lain kemudian mengikuti memerdekakan diri (15 Republik) sampai Uni
Soviet dinyatakan bubar pada tanggal 31 Desember 1991.
Dengan dibubarkannya PKUS dapat
diartikan bubar juga Uni Soviet karena Partai Komunis dapat disamakan dengan
Uni Soviet. Partai inilah yang menciptakan Uni Soviet, dengan merebut kekuasaan
di Rusia padaa tahun 1917. Selanjutnya, Rusia berhasil meluaskan
republic-republik lain dari bekas kekuasaan Tsar.
E. AKHIR PERANG
DINGIN DAN RUNTUHNYA UNI SOVIET
Perang Dingin (Cold War)
Perang dingin adalah perang dalam
bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan,
supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara Blok Barat yang dipimpin
oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Pada mulanya, guna mengakhiri
Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat bersekutu dan menjalin hubungan
untuk menghadapi NAZI Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler. Amerika Serikat
pernah mengirim bantuan tentara ke Uni Soviet untuk menggempur pasukan Jerman.
Ketegangan paling awal dari
persaingan ini, yang kemudian dikenal dengan sebutan Cold War (Perang Dingin),
dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah, yaitu Jerman Barat dan
Jerman Timur. Pembagian dua negara Jerman pasca PD II itu berakibat pada
pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur. Berlin Barat
dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, sedangkan Berlin Timur
dikuasai oleh Uni Soviet
Berakhirnya Perang Dingin
Perang Dingin telah berlangsung
selama 45 tahun lebih yang melibatkan USA dan sekutunya Blok Barat melawan USSR
dan sekutunya Blok Timur, sehingga kedua negara Adikuasa berlomba-lomba untuk
mempengaruhi dunia dan menjadi Peminpin Dunia dengan menyiapkan persenjataan
yang mutakhir, hal ini tentu sangat menimbulkan kemungkinan meletusnya Perang
Dunia III yang sangat dahsyat dan akan menghancurkan dunia ini.
Perang
Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur yang semakin memanas menyebabkan
kesadaran antara USA dan USSR untuk mengurangi ketegangan dengan mengadakan
Perundingan. Perundingan tersebut antara lain:
Perjanjian non Proliferasi Nuklir
(Non-Proliferation Teaty) tahun 1968 antara USA, USSR, dan Inggris. Hasil dari
perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak menjual senjata nukliratau
memberikan informasi tentang persenjataan nuklir kepada negara-negara yang
tidak mengembangkan senjata nuklir.
SALT (Strategic Arm Limitation
Talks): Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategis.
SALT I berlansung di Helsinki,
Finlandia (17 November 1969) Hasilnya ditandatangani oleh Presiden Richard
Nixon (USA) dan Leonid Brezhnev (USSR).
SALT II dilangsungkan di Jenewa,
Swiss (November 1972) Hasilnya ditandatangani oleh Presiden Jimmy Carter (USA)
dan Pemimpin USSR, Leonid Brezhnev pada tanggal 18 Juni 1979 di Wina, Austria.
START (Strategic Arms Reduction
Treaty), Perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis antara USA dan USSR.
Hasil perjanjian ini adalah: Pemusnahan nuklir dengan daya luncur berjarak
menengah. Perundingan kesepakatan pengurangan senjata nuklir juga berkembang ke
negara atau wilayah lain.
Di Bangkok pada bulan Desember 1995
ditandatangani Southeast Asia Nuclear Weapons Free Zone oleh beberapa negara Asia
Tenggara. Kesepakatan tentang wilayah yang bebas dari nuklir. Penandatanganan
lain juga terjadi di Eropa dan Afrika sebagai bentuk realisasi dari penghentian
Perang Dingin di dunia.
Sampai Tahun 1980 Uni Soviet
membelanjakan 11% GNP-nya untuk kepentingan militer yang banyak diambil dari
keuntungan ekspor minyak. Tapi setelah tahun 1980 Uni Soviet tak mampu lagi
membiayai Perang Dingin dari ekpor minyak, sehingga mulai mengurangi kekuatan
senjata mereka di Eropa Timur. Tahun 1989 Uni Soviet menarik tentaranya dari
Afghanistan. Akhirnya rezim komunis mulai runtuh di Eropa Timur.
Tahun 1991 Uni Suviet bubar, Rusia
dan negara-negara bagian Uni Soviet yang lain menjadi negara yang merdeka.
Runtuhnya Uni Soviet (USSR) di Eropa Timur inilah mengakhiri Perang Dingin yang
berlangsung selama kurang lebih empat puluh lima tahun (45 tahun).
Penjelasan terkait Runtuhnya Uni
Soviet (USSR)
Revolusi Bolshevik pimpinan Lenin
melahirkan negara Uni Soviet dan menjadikan Komunisme sebagai ideologi
satu-satunya. Tahun 1920 Lenin mengumandangkan Komintern Pact ( Pacta Komunisme
Internasional) sehingga komunis tidak hanya di Uni Soviet saja, tetapi juga
berkembang di seluruh dunia.
1) Program
Pembaharuan Gorbachev
Tanggal 11 Maret 1985 Mikhail
Gorbachev terpilih menjadi Sekretaris Jendrak Komunis dan Presiden Uni Soviet,
kemudian ia harus menghadapi kemacetan ekonomi warisan pendahulunya. Maka ia
mencoba melakukan pembaharuan di bidang politk dan ekonomi melalui :
Glasnost : Keterbukaan
Perestroika: Restrukturisasi
Democratizatsia: Demokratisasi
Melalui Glasnost dan perestroika,
Gorbachev mempunya maksud menanmpilkan Komunisme Uni Soviet dalam bentu baru,
tetapi program ini mendapatkan masalah yang serius di dalam negerinya.
Tanggal 19 Agustus 1991 terjadi
percobaan Kudeta dengan dalih Gorbachev kurang sehat oleh oleh Wakil Presiden
Genadi Yenayev yang didampingi oleh kelompok komunis garis keras:
· Menteri
Pertahanan: Marsekal Dimitri Yazov
· Kepala
KGB: Jendral Vladimir Kruckhov
· Menteri
Dalam Negeri: Boris Pugo
· Tindakan
pengambilalihan kekuasaan ini mendapat tentangan keras dari rakyat di bawah
pimpinan Presiden Republik Rusia : Boris Yeltsin. Kudeta ini akhirnya berhasil
digagalkan.
2) Pembubaran
Uni Soviet
Setelah menjadi Presiden kembali,
Gorbachev melepaskan jabatannya sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis dan
memerintahkan pembekuan segala aktivitas Partai Komunis dan penyitaan semua
kekayaan partai. Sementara negara bagian, kecuali Rusia dan Kazhaksthan, mengumumkan
kemerdekaannya.
Tanggal 5 September 1991 diadakan
Konggres wakil Rakyat untuk membicarakan pembubaran pemerintahan pusat warisan
Lenin. 5 negara bagian tidak ambil bagian dalam sidang tersebut, yaitu:
Lithuania, Estonia, Latvia, Georgia, dan Moldova. Sementara Lithuania, Estonia,
dan Latvia telah mendapatkan kemerdekaannya dari Uni Soviet tanggal 6 September
1991. Georgia dan Moldova menolak mengikuti perundingan karena sedang
memperjuangkan pemerintahan sementara di wilayah masing-masing.
Konggres tersebut sepakat membentuk
Uni negara yang berdaulat, namun kesepakatan tidak berlaku karena keutuhan Uni
Soviet tidak bisa dipertahankan lagi.
Desember 1991, Gobachev semakin
tidak mampu mengatasi perpecahan Uni Soviet. Akhirnya pada tanggal 18 Desember
1991, Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin sepakat membubarkan Uni Soviet dan
membentuk persemakmuran negara-negara merdeka bernama CIS (Commonwealth of
Independent States).
Kronologi runtuhnya Uni Soviet atau
USSR :
1) 1986
Kebijakan baru Glasnost, Perestroika, dan Democratizatsia USSR memuka diri bagi
kemajuan ekonomi dan politik
2) 25
Mei 1989 Gorbachev menjadi Presiden USSR dan terpilih sebagai ketua tertinggi.
3) 5-7
Februari 1990 Pengesahan program Multi Partai komisi Sentral mendukung dilaksanakannya
multi partai di USSR
4) 23
Februari 1990 Estonia menghapus peran Partai Komunis. Dewan Soviet Esatonia
menghapus kewenangan tunggal Partai Komunis dalam politik di Estonia
5) 11
Maret 1990 Lithuania merdeka. Pemimpin tertinggi Lithuania menyatakan
kemerdekaan.
6) 13
Maret 1990 Monopoli Komunis dihapus. Konggres perwakilan rakyat memutuskan
untuk menghapus monopoli partai komunis.
7) 12-13
Juni 1990 Rusia, Moldova, Usbekistan memproklamirkan kemerdekaan. Tiga anggota
resmi mundur dan menjadi negara yang independent.
8) 1
Oktober 1990 Hak beragama dijamin. Pemerintah USSR menjamin kebebasan beragama
bagi asyarakatnya secara bebas dan aman
9) 21
Desember 1991 Beberapa negara uni merdeka dari USSR Uzbekistan, Moldova, Kazakhstan,
Tajikistan, Armenia, Kirzigistan, dan Turmenistan mengadakan pertemuan di
Kazakhtan untuk mendirikan CIS.
10) 25 Desember
1992 Mikhail . Gorbachev mundur. Mundurnya Gorbachev dari jabatan Presiden
menandakan keruntuhan USSR
USA (AMERIKA SERIKAT) SEBAGAI POLISI DUNIA DAN
PENGUASA TUNGGAL
Setelah Pasca perang dingin maka
Amerika serikat keluar sebagai penguasa atau negara adidaya
tunggal yang merajai dunia.Kini Amerika serikat menjadi negara super
powerdi panggung internasional. Amerika telah menyebarkan pengaruhnya ke
seantero penjuru dunia baik militer, politik maupun kebudayaannya.
a. Militer
Amerika Serikat
Amerika adalah kekuatan Ekonomi
terbesar didunia,setelah runtuhnya Uni Soviet, Amerika berdiri sendiri sebagai
negara Adidaya di dunia ini tanpa saingan, Amerika memiliki angkatan
Laut dan Udara terkuat dunia (secara jumlah), yaitu sebanyak 1,559
Angkatan Laut dan sebanyak 18,169 Mesin perang angkatan udara. Amerika memiliki
1,3 Juta Personil aktif dalam militer, Amerika juga negara pemroduksi senjata
terbesar di dunia.
b. Sebagai
Polisi Dunia.
Ketika perang dingin berlangsung
selama 45 tahun maka disitu masih ada dua negara adidaya yang saling berimbang
kekuatannya. Akan tetapi sekarang setelah Uni Soviet runtuh maka Amerika Serikatlah
yang muncul sebagai kekuatan tunggal untuk merajai dunia. PBB yang mana kala
merupakan alat legitimasi nya turut mendukung segala kebijakan pemerintah
Amerika Serikat. Amerika Serikat Akan senatiasa turut campur dalam
setiap masalah sengketa diantara negara-negra didunia. Dimana ada masalah
sengketa maka secara cepat atau lambat Amerika Serikat akan masuk dan mencoba
untuk menengahinya. Walaupun pada garis besarnya Amerika Sertikat sendiri juga
mempunyai maksud dibalik itu semua. Dengan kekuatan yang dimilikinya
itulah yang digunakan oleh amerika Serikat untuk terus mencoba mengamankan
situasi keamanan negara-negara didunia. Sebab jika kita lihat dari sejarah masa
lalu, maka tentunya tak heran apabila dari tinggalan-tinggaln kisah masa lampau
tersebut memunculkan bibit-bibit perbencian dan bahkan akan senantuasa balas
dendam.
Amerika serikat beraksi
di Kosovo, Haiti, Somalia dan Liberia, dan Perang Teluk
Pertama terhadap Irak yang menginvasi Kuwait. Selepas serangan teroris
pada 11 September 2001 di World Trade Center dan Pentagon, AS melancarkan
serangan balasan terhadapAfganistan dan menjatuhkan negara Taliban di sana
dan pada tahun 2003 melancarkan Perang Teluk Kedua terhadap Irak
untuk menyingkirkan rezim Saddam Hussein. Disitulah peran Amerika Serikat
sebagai polosi dunia. Walaupun jika dilihat dari berbagai sudut pandang
masyarakat luas tidaklah sama, bahkan berpendapat bahwa amerika justru
menjadikan masalah atau persengketaan tambah runyam dan besar.
c. Tindakan
Secara garis besar maka tindakan
Amerika Serikat sebagai polisi dunia bisa disimpulkan sebagai
berikut :
1) Semakin
menguatkan kekuatan militernya baik didalam negerinya sendiri maupun pasukan
yang ditempatkan disetiap wilayah. Amerika Serikat akan memperkuat pasukan
dalam negerinya dan merambah keluar, dimana pasukan-pasukan yang dikirim
kenegara-negara sengketa merupakan angkatan yang sangat kuat dan penuh dengan
segala amunisi.
2) Berupaya
untuk selau paling unggul dan menguatkan pengakuan di dunia internasional bahwa
Amerika serikat merupakan negara adidaya tunggal dan tidak ada tandingannya.
3) Akan
selalu turut campur dalam setiap sengketa dipelosok dunia ini,
apabila sengketa tersebut akan mengganggu eksisrensinya di kancah
internasional.
Misalnya : Perang Irak-Iran,
Perang Israel-Palestina, Revolusi Libya, Revolusi Tunisia, Revolusi Mesir,
Pergolakan Libanon, dan masih ada beberapa kasus lainnya didunia. Amerika
Serikat bersama PBB selalu masuk sebagai penengahnya dan berupaya menyelesaikan
sengketa.
Amerika Serikat masuk hampir
disemua Benua, baik Asia, Eropa, Amerika, Afrika. Hanya saja disini secara
jumlah kebanyakan banyak persengketaan di Timur-Tengah yang sejak
dari dulu tak pernah padam sepeti Israel-Palestina ini.
4) Amerika
Serikat masuk dan memberi tawaran Solusi Penyelesaian terhadap negara yang
bersengketa dan barulah akan mengambil tindakan apabila jalur diplomasi sudah
tak dapat lagi ditempuh. Amerika tidak akan segan untuk mengirimkan militernya
dan menumpas negara yang dianggapnya sudah tidak lagi bisa ditoleran.
5) Segala
pemberontakan ataupun intervensi-intervensi yang kiranya membahayakan
pengaruhnya maka akan segera ditumapas oleh Amerika serikat. Kebijaksanaan ini
diambil karena pada akhir-akhir ini banyak teroris yang dari golongan umat
islam mencoba untuk meneror Amerika Serikat sebagai bentuk penolakan terhadap
budaya Amerika Serikat.
6) Sebenarnya
secara komprehensip atau menyeluruh maka Amerika Serikat tidak hanya
mengandalkan dari segi militer saja, akan tetapi juga perekonomiannya yang
sangat maju dan merajai pasaran duni juga politik yang didukung dibelakangnya
yaitu PBB ( Perserikatan Bangsa-Bangsa) juga NATO.
7) “Sambil
menyelam minum air”. Ungkapan itu sangat cocok untuk Amerika Serikat, karena
dalam hal apapun baik regional maupun internasional maka ia akan selalu
mengambil keuntungan dan selalu menjaga bagaimana eksistensinya sebagai
negara super power ini bisa melekat dan citra sebagai negara
pelindung atau negara pengayom negara-negara lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Gorbachev
(1985-1991) ingin memperbaiki kerusakan Uni Sovyet melalui Glasnost dan
Perestroikanya.
- Setelah
berhasil memimpin revolusi tahun 1917, Lenin mendirikan suatu negara yang
menerapkan prinsip-prinsip komunis ajaran Karl Marx. Ia mengeluarkan
Undang-Undang Dasar baru Rusia tahun 1918 yang masih mencerminklan tahapan awal
komunis
- Setelah
Lenin wafat tahun 1924 terjadi perebutan kekuasaan diantara Pimimpin Partai di
elit Politbiro Sentral Komunis. Mereka adalah Stalin, Trotsky, Zinovyev dan
Kamenev. Akhirnya Stalin yang memenangkan perebutan itu selama Stalin
menjalankan kekuasaannya, ia bertindak diktator dengan melakukan pembersihan
terhadap semua lawan-lawan politik dan penentang gagasannya.
- Akibat
berbagai perang yang terjadi di dunia ini, dari perang dunia I hingga perang
dunia II, dari perang agama hingga perang saudara, banyak negara besar yang
mendapatkan aksi disintegrasi. Salah satunya adalah Uni Soviet. Runtuhnya Uni
Soviet dilatarbelakangi oleh krisis (politik, ekonomi, sosial), juga konflik
etnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar