Sabtu, 09 April 2016

Runtuhnya Komunisme di Uni-Soviet

RUNTUHNYA KOMUNISME DI UNI SOVIET

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
            Pada Perang Dunia II, duet Amerika Serikat dan Uni Sovyet menunjukkan posisi dominasinya. Tetapi kemudian keduanya saling bersaing berebut supremasi adidayanya dalam Perang Dingin antara Blok Komunis dan Kapitalis-Demokrasi. Sejak Presiden AS Truman sampai George Bush penyebaran komunis ditentang dengan aksi pembendungan dan penangkalan. Setelah berkali-kali terlibat konflik, langkah-langkah détente terus direalisasikan, walau ketegangan itu masih ada. Akhirnya kekalahan berada di pihak Uni Sovyet. Keadaan ekonominya terkuras dan ideologinya tak dapat menjawab kenyataan zaman. Gorbachev (1985-1991) ingin memperbaiki kerusakan Uni Sovyet melalui Glasnost dan Perestroikanya. Ternyata programnya itu hanya menjadi dadakan runtuhnya komunis Uni Sovyet dan menandai berakhirnya Perang Dingin selama 40 tahun.
            Sejarah Uni Soviet dimulai dengan runtuhnya kekuasaan Tsar. Pemerintahan Tsar hancur karena kehabisan tenaga, korupsi dan kekurangan dukungan pada Perangg Dunia I. pada tahun 1917, Rusia mengalami dua kali revolusi. Revolusi pertama berhasil menurunkan Tsar Nicholas II dari tahta. Pemerintahan sementara segera dibentuk. Pada saat itu, Lenin sebagai pemimpin kelompok Bolshevik (berarti mayoritas) masih berada di Swiss, karena bantuan Jerman, maka Lenin dapat segera pulang ke Rusia.

B.     TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini diantaranya untuk :
1.     Mengetahui sejarah Uni soviet
2.         Mengetahui latar belakang runtunhnya Uni soviet
3.         Mengetahui berakhirnya perang dingin setelah runtuhnya Uni soviet
4.         Mengetahui runtuhnya komunisme di Uni Soviet
5.         Mengetahui gerakan pembaharuan Uni Soviet



BAB II
PEMBAHASAN

A.        SEJARAH DAN RUNTUHNYA UNI SOVIET
            Uni Soviet menganut sistem politik satu partai yang didominasi oleh Partai Komunis hingga tahun 1990. Walaupun Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa republik Soviet dengan ibu kota di Moskwa, nyatanya Uni Soviet menjelma menjadi negara yang pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi komando.
            Revolusi Oktober yang bergolak di Rusia pada tahun 1917 menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Rusia. Penerusnya, Pemerintahan Sementara Rusia, hanya bertahan beberapa bulan. Setelah kaum Bolshevik menang dalam Perang Sipil Rusia pasca revolusi, Uni Soviet didirikan pada tanggal 30 Desember 1922 dengan anggota Republik Sosialis Federasi Soviet RusiaRepublik Sosialis Federasi SovietTranskaukasiaRepublik Sosialis Soviet Ukraina, dan Republik Sosialis Soviet Byelorusia.
            Pasca-kematian pemimpin Soviet yang pertama, Vladimir Lenin, pada tahun 1924Josef Stalin menjadi penggantinya setelah memenangkan perebutan kekuasaan dan memimpin negara tersebut melewati proses industrialisasi besar-besaran dengan sistem ekonomi terencana dan penindasan politik. Dalam suasana Perang Dunia II, pada bulan Juni 1941Nazi Jerman dan sekutunya menyerang Uni Soviet melalui Operasi Barbarossa walaupun sebelumnya kedua negara telah menandatangani Pakta Molotov–Ribbentrop yang berisi perjanjian untuk tidak saling menyerang. Setelah empat tahun berperang secara besar-besaran, Uni Soviet muncul sebagai salah satu dari dua negara adidaya pemenang perang selain Amerika Serikat.
            Uni Soviet dan negara-negara satelitnya di Eropa Timur terlibat dalam Perang Dingin, yaitu perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan melawan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Blok Barat. Pada akhirnya, Uni Soviet mengalami kekalahan dalam hal ekonomi serta politik dalam dan luar negeri. Pada akhir tahun 1980-an, pemimpin Soviet yang terakhir, Mikhail Gorbachev, mencoba merestrukturisasi negara yang dipimpinnya melalui kebijakan glasnost dan perestroika, tetapi justru memicu perpecahan di Uni Soviet yang akhirnya secara resmi bubar pada tanggal 26 Desember 1991 setelah gagalnya percobaan kudeta pada bulanAgustus sebelumnya. Hak dan kewajiban negara ini kemudian dilanjutkan oleh Federasi Rusia.

Pada masanya, Uni Soviet memiliki tiga perwakilan di PBB, yaitu Uni Soviet, Ukraina, dan Byelorusia.
Ø  Keadaan geografis
Dengan area seluas 22.402.200 km2, Uni Soviet adalah bekas negara terluas di dunia
            Luas wilayahnya yang meliputi 1/6 daratan di muka bumi hampir sama luasnya dengan Amerika Utara. 1/4 wilayah Uni Soviet berada diEropa serta menjadi pusat ekonomi dan budaya. Wilayah bagian timurnya di Asia yang jarang berpenduduk memanjang hingga Samudera Pasifik di sebelah timur dan Afganistan di sebelah selatan. Uni Soviet membentang sepanjang lebih dari 10.000 km dari timur ke barat dan hampir 7.200 km dari utara ke selatan, melintasi sebelas daerah waktu.
            Uni Soviet juga mempunyai batas negara terpanjang di dunia dengan panjang lebih dari 60.000 km, 2/3 adalah garis pantai Samudra Arktik. Uni Soviet berbatasan langsung dengan AfganistanCinaCekoslowakiaFinlandiaHongariaIranMongoliaKorea Utara,NorwegiaPolandiaRumania, dan Turki pada tahun 1945-1991. Uni Soviet dan Amerika Serikat dibatasi oleh Selat Bering.
            Sungai terpanjang di Uni Soviet adalah Sungai Irtysh dan gunung tertingginya adalah Puncak Komunisme di RSS Tajikistan yang berketinggian 7.495 m dari permukaan laut. Danau terbesar di dunia, Laut Kaspia, sebagian besar terletak di wilayah Uni Soviet. Danau air tawar terbesar dan terdalam di dunia, Danau Baikal, juga terletak di negara ini.
            Terdapat lima daerah iklim di Uni Soviet, yaitu tundra (ekosistem dengan adanya es dan pohon), taiga (ekosistem dengan es sepenuhnya), stepa (ekosistem dengan adanya rerumputan dan pohon), gurun, dan pegunungan.

Masa Awal

Pada masanya, ia memodernisasi pertanian dengan program kolektivisasi yang terkenal ganas dan mengakibatkan banyak rakyatnya mati kelaparan, dibuang ke 
kamp-kamp konsentrasi di Siberia, atau ditembak mati oleh aparat pemerintah (terutama NKVD). Stalin juga membunuh banyak orang yang dianggapnya sebagai pembangkang, termasuk golongan militer. Pembersihan besar-besaran pada tahun 1937adalah yang terburuk. Selain itu, ia turut memprakarsai industrialisasi Uni Soviet meski lebih ditujukan untuk kepentingan militer.
Pascaperang, Uni Soviet mengubah strategi pendudukannya di 
Eropa Timur, dari militer ke dominasi politik dan ekonomi meskipun tentara Soviet tetap ditempatkan di negara-negara tersebut hingga keruntuhannya kelak. Strateginya adalah menunjuk rezim pro-komunis setempat untuk memerintah negara-negara tersebut di bawah pengawasan Moskwa. Selain itu, Soviet juga berusaha mengembangkan pengaruhnya ke luar negeri, terutama ke beberapa negara tetangganya seperti Finlandia dan Afganistan. Hal ini memicu reaksi negatif dari negara-negara Barat yang berakibat dimulainya Perang Dingin. Dalam masa yang sama, Stalin berusaha membangun kembali ekonomi Soviet yang porak poranda akibat perang sambil meneruskan kebijakan lamanya, yaitu membangun industri berat dan militer serta menindas para pembangkang. Pada masa inilah, Uni Soviet mulai berkonfrontasi dengan kekuatan Barat dengan mendukung Korea Utara dalam Perang Korea pada tahun 1950.
            Setelah Khrushchev dilengserkan, Uni Soviet kembali 
dipimpin secara bersama-sama oleh Leonid Brezhnevsebagai Sekretaris JenderalAlexei Kosygin sebagai Perdana Menteri, dan Nikolai Podgorny sebagai Ketua Presidiumhingga 1970 saat Brezhnev mengangkat dirinya sebagai pemimpin tunggal. Pada tahun 1968, Uni Soviet dan negara-negara anggota Pacta Warsawa menginvasi Cekoslowakia untuk mencegah meluasnya reformasi Musim Semi Praha.          
          Penerus pemerintahan Uni Soviet harus mewarisi kerusakan dan kemacetan ekonomi dari Brezhnev. Jabatan Sekjen PKUS berturut-turut beralih dari Yuri Andropov (1982-1984), ke Konstantin Chernenko (1984-1985), sampai akhirnya dijabat oleh Mikhail Gorbachev sejak 11 Maret 1985. Mikhail Gorbachev menyadari bahwa penerapan marxisme telah menyeret negara ke ambang kemunduran. Sistem politik yang dijalankan itu ternyata gagal membawa Uni Soviet ke dalam kehidupan yang makmur seperti di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, sejak berkuasa, Gorbachev menghadapi tantangan kemacetan ekonomi yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. la ingin memulihkan kondisi politik dan ekonomi Uni Soviet melalui suatu reformasi.
1. Perestroika, yaitu menata kembali berbagai kebijakan di semua bidang kehidupan.
2. Glasnot bermakna membuka diri dari pergaulan internasional dan memperluas partisipasi                   masyarakat dalam negara.
3. Demokratisasi, yakni memperlakukan sama terhadap semua warga negara untuk menyampaikan       gagasan atau pandangan terhadap semua kebijakan pemerintahan.

       Pada saat Gorbachev memperkenalkan glasnost (keterbukaan politik), perestroika (restrukturisasi ekonomi), dan uskoreniye (percepatan pembangunan ekonomi), perekonomian Uni Soviet mengalami inflasi tersembunyi yang diperparah oleh maraknya pasar gelap. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan sebagai negara adidaya dalam bidang militer, spionase, dan bantuan bagi negara-negara sahabat, telah banyak membebani perekonomian Uni Soviet. Gelombang baru industrialisasi yang didasarkan pada teknologi informasi membuat Uni Soviet kelabakan mengadopsi teknologi Barat dan mencari kredit untuk mengatasi keterbelakangannya.
            Pada bulan Januari 1987, Gorbachev menyerukan demokratisasi dengan memperkenalkan unsur-unsur demokrasi seperti pemilihan umum dengan banyak calon dalam dinamika politik Uni Soviet. Pada bulan Juni 1988, dalam Kongres Partai Komunis Uni Soviet XIX, Gorbachev menggulirkan pembaruan-pembaruan radikal yang dimaksudkan untuk mengurangi kendali Partai Komunis terhadap aparat pemerintah. Pada bulan Desember 1988, Majelis Agung Uni Soviet menyetujui pembentukan Kongres Perwakilan Rakyat yang sebelumnya telah ditetapkan dalam amandemen Konstitusi Soviet 1977 sebagai badan legislatif yang baru. Pemilihan umum anggota kongres diadakan di Uni Soviet pada bulan Maret dan April 1989. Pada tanggal 15 Maret 1990 Gorbachev terpilih sebagai Presiden Uni Soviet yang pertama.
            Bahkan di era reformasi itu lahir kelompok-kelompok masyarakat yang satu sama lainnya bersaing memperebutkan pengaruh dan kekuasaan, yaitu kelompok moderat, konservatif, dan radikal.
1. Kelompok moderat, yakni kelompok yang menyetujui reformasi tetapi tetap menjalankan                   komunisme yang disempurnakan.
2. Kelompok konservatif, yakni kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan         komunisme.
3. Kelompok radikal, yakni kelompok yang mendukung reformasi, tetapi ingin meninggalkan                 komunisme.
           
           Pada tanggal 19 Agustus 1991 kelompok konservatif di bawah pimpinan Wakil Presiden Gennadi Yanayev melancarkan kudeta terhadap Gorbachev. Akan tetapi usaha perebutan kekuasaan ini dapat digagalkan Boris Yeltsin, pemimpin kelompok radikal. Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet. Sementara ada banyak perdebatan mengenai siapa yang berhak membubarkan Uni Soviet, Gorbachev meletakkan jabatannya sebagai 
Presiden Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991 dan memberikan kekuasaannya kepada Boris Yeltsin. Puncaknya, Majelis Agung Uni Soviet membubarkan dirinya pada tanggal 26 Desember1991 yang sekaligus menandakan bubarnya Uni Soviet sebagai suatu federasi, hanya terpaut empat hari sebelum hari jadinya yang ke-69.
Kaisar Rusia terakhir, Nikolai II, memerintah Kekaisaran Rusia hingga dipaksa mengundurkan diri pada bulanMaret 1917 dalam Revolusi Rusia karena adanya despotis, korupsi, dan polemik keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I. Selanjutnya, Pemerintahan Sementara Rusia mengambil alih kekuasaan hingga digulingkan oleh kaum revolusionermelalui Revolusi Oktober pada tanggal 7 November 1917 yang dipimpin kaum Bolsyewik yang berhaluan marxisme di bawah pimpinan Vladimir Ilyich Lenin.
Uni Soviet secara resmi didirikan pada bulan Desember 1922 dengan anggota RSFS RusiaRSS UkrainaRSS Byelorusia, dan RSFS Transkaukasia yang masing-masing dipimpin oleh Partai Bolshevik setempat. Lenin ditunjuk sebagaiPemimpin Uni Soviet yang pertama. Walaupun Uni Soviet didirikan sebagai federasi, sebutan "Soviet Rusia" yang sebenarnya hanya berlaku bagi RSFS Rusia seringkali disalahgunakan untuk menyebut Uni Soviet secara keseluruhan oleh penulis dan politisi non-Soviet.
            Setelah berhasil merebut tampuk kekuasaan, sejak tahun 1922 Lenin mulai mengembangkan teritorial negara ke wilayah sekitarnya. la kemudian membentuk federasi dengan nama Uni Soviet. Mulai 30 Desember 1922, federasi ini terdiri dari 15 negara bagian, yaitu Rusia, Armenia, Azerbaijan, Belorusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgisia, Latvia Lithuania, Moldovia, Tadjikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.
Ø  Era Joseph Stalin
Pada tahun 1924 Lenin meninggal dan digantikan Joseph Stalin. Semasa tampil di panggung kekuasaan, Stalinsering menindas dan melenyapkan semua saingan politiknya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh sekaliber Leon Trotsky yang berjasa dalam Revolusi Rusia dipecat dan dibunuhnya. Tatkala Stalin mampu mengukuhkan kekuasaannya, pada tahun 1952 Partai Uni Serikat Komunis (PUSK) diubahnya dengan nama baru Partai Komunis Uni Soviet (PKUS). la menjabat Sekretaris Jenderal PKUS sampai tahun 1953. Berkat kepiawaian politik, ia menjadi diktator yang mampu mengantarkan Uni Soviet menjadi negara komunis terkuat di dunia.
Pada tahun 1939, Soviet menandatangani pacta non-agresi dengan Nazi Jerman yang memberi jalan bagi Uni Soviet untuk mencaplok bagian timur Polandianegara-negara Baltik, dan Bessarabia. Pencaplokan Soviet atas Polandia diwarnai dengan adanyaPembantaian Katyn, pembunuhan massal 20.000 orang Polandia oleh NKVD. Walaupun demikian, isi pacta ini dilanggar oleh Nazi yangmenyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Setelah mengalami kekalahan demi kekalahan, Tentara Merah berhasil menahan serbuan Nazi pada tahun 1943 dan akhirnya berhasil mengusir mereka dari Eropa Timur. Daerah-daerah yang dulunya dikuasai Nazi, termasuk sebagian Jerman, direbut oleh Soviet. Walaupun lebih dari 20 juta rakyat Uni Soviet terbunuh dalam Perang Patriotik Raya, dunia mulai memperhitungkan kekuatan angkatan bersenjata Soviet.
Sepeninggal Stalin, jabatan sekjen partai dipegang oleh NikitaJ Khrushchev sampai tahun 1964. Kemudian beralih kepada Leonid Brezhnev yang berkuasa cukup lama, yaitu dari tahun 1964 sampai 1982. Pada saat Uni Soviet di bawah kendalinya, negara mengalami kemerosotan di segala bidang. Tingkat pertumbuhan ekonomi menurun drastis, korupsi merajalela, produk pertanian kurang variatif, sektor jasa berjalan payah, dan berbagai kemunduran lainnya.


Ø  Era Khrushchev
            Stalin meninggal pada tahun 1953 dan digantikan oleh Nikita Khrushchev. Pada masanya, ia mengubah kebijakan Stalin yang tergolong kejam melalui proses destalinisasi dan berusaha memperbaiki hubungan dengan negara-negara Barat. Meskipun demikian, konfrontasi dengan Barat tetap ada. Pada masa inilah terjadi perlombaan angkasa dan senjata nuklir. Khrushchev dilengserkan dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis dan Kepala Negara Uni Soviet pada tahun 1964 setelah Krisis Rudal Kuba setahun sebelumnya yang nyaris memicu perang nuklir antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat.

Ø  Era Brezhnev
       Pada masanya, Brezhnev memulai politik détente yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan negara-negara Barat. Walaupun demikian, ia tetap berusaha mengembangkan pengaruh Soviet dengan mendukung salah satu pihak yang pro-komunisme, sosialisme, atau anti-Barat dalam berbagai konflik global dan perang saudara seperti mendukung negara-negara Arab dalam konflik melawan IsraelVietcong dan Tentara Rakyat Vietnam dalam Perang Vietnam yang juga didukung oleh CinaMPLA di AngolaFRELIMO di MozambikSWAPO di Namibia, serta pemerintahanSandinista di Nikaragua. Selain itu, ia juga menghidupkan kembali beberapa kebijakan Stalin yang bertumpu pada pembangunan industri berat dan militer. 
          Era Brezhnev juga dikenal sebagai "Masa Stagnasi" karena birokrasi Soviet yang kaku saat itu menghalangi inovasi dan pembaruan dalam segala bidang, terutama bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Pada tahun 1980, pecah Perang Soviet-Afganistan yang mengakhiri kebijakan détente sehingga membuat Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Jimmy Carter dan Ronald Reagan memperbarui ketegangan dan melanjutkan perlombaan senjata.

Era Mikhail Gorbachev
       Untuk merealisasikan ambisinya, Gorbachev melontarkan ide reformasi berupa perestroika, glasnot, dandemokratisasi.
       Undang-Undang Koperasi yang diberlakukan pada bulan Mei 1988 merupakan salah satu kejutan dalam agenda pembaruan ekonomi Gorbachev. Untuk pertama kalinya sejak Kebijakan Ekonomi Baru yang digagas oleh Lenin, negara mengizinkan kepemilikan pribadi perusahaan dalam bidang jasa, manufaktur, dan perdagangan luar negeri.
            Glasnost memberi kebebasan berbicara dan berpendapat secara lebih besar. Kebebasan pers mulai diterapkan serta ribuan tahanan politik dibebaskan dari kamp-kamp kerja paksa. Tujuan utama Gorbachev mengadakan glasnost adalah untuk menekan kaum konservatif yang menentang kebijakan restrukturisasi ekonominya. Melalui berbagai keterbukaan, debat, dan partisipasinya, Gorbachev berharap rakyat Soviet akan mendukung setiap langkah pembaruannya.
            Upaya Gorbachev untuk merampingkan sistem komunis memang membawa harapan, tetapi tidak dapat dikendalikan sehingga mengakibatkan serangkaian peristiwa yang akhirnya ditutup dengan pembubaran Uni Soviet. Kebijakan perestroika dan glasnost yang mulanya dimaksudkan sebagai alat untuk merangsang perekonomian Uni Soviet malah menimbulkan akibat-akibat yang tak diharapkan.
            Penyensoran media yang tak lagi ketat akibat glasnost menyebabkan Partai Komunis tidak dapat berbuat banyak saat media mulai menyingkap masalah-masalah sosial dan ekonomi yang telah lama disangkal dan ditutup-tutupi oleh pemerintah. Masalah seperti perumahan yang buruk, alkoholisme, penyalahgunaan obat-obatan, polusi, pabrik-pabrik yang sudah ketinggalan zaman sejak masa Stalin dan Brezhnev, serta korupsi yang sebelumnya diabaikan oleh media resmi, kini mendapatkan perhatian yang semakin besar. Laporan-laporan media juga menyingkap kejahatan yang dilakukan oleh rezim Stalin seperti gulag dan Pembersihan besar-besaran. Selain itu, perang di Afganistan dan kekeliruan penangananBencana Chernobyl semakin merusak citra pemerintah. Keyakinan masyarakat terhadap sistem pemerintahan Soviet semakin melemah sehingga mengancam integritas Uni Soviet.
            Pertikaian antarnegara anggota Pacta Warsawa membuat Uni Soviet tidak mampu lagi mengandalkan negara-negara satelitnya untuk melindungi perbatasannya. Pada tahun 1989Doktrin Brezhnev ditanggalkan dan kebijakan untuk tidak ikut campur urusan dalam negeri negara-negara satelitnya di Eropa Timur dijadikan sebagai pengganti. Hal itu membuat pemerintahan di negara-negara satelit Uni Soviet di Eropa Timur kehilangan jaminan bantuan dan intervensi Soviet apabila rakyatnya memberontak. Pada akhirnya, pemerintahan berhaluan komunis di BulgariaCekoslowakia,HongariaJerman TimurPolandia, dan Rumania yang berkuasa sejak akhir Perang Patriotik Raya runtuh.
            Uni Soviet juga mulai mengalami pergolakan saat rakyat mulai merasakan akibat politik dari glasnost. Meski sudah dilakukan berbagai upaya untuk meredamnya, ketidakstabilan di Eropa Timur mau tidak mau menyebar ke negara-negara yang tergabung dalam Uni Republik Sosialis Soviet. Dalam pemilihan umum untuk memilih anggota dewan regional direpublik-republik Uni Soviet, kaum nasionalis dan tokoh pembaruan radikal banyak yang terpilih.
            Bangkitnya nasionalisme segera menghidupkan kembali ketegangan antaretnis di berbagai republik Soviet yang semakin memperlemah cita-cita persatuan rakyat Soviet. Sebagai contoh, pada bulan Februari 1988, pemerintah Nagorno-KarabakhRSS Azerbaijan, yang didominasi oleh etnis Armenia, meloloskan keputusan yang menyatakan penggabungan wilayahnya dengan RSS Armenia. Kekerasan terhadap orang-orang Azerbaijan diliput dan ditayangkan oleh televisi Soviet sehingga memicu adanya pembantaian terhadap orang-orang Armenia di Sumqayit. Ketegangan antaretnis ini kelak akan menjadi cikal bakal radikalisme dan terorisme pasca-keruntuhan Uni Soviet.
            Ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi ekonomi semakin memburuk. Meski perestroika dianggap berani dalam konteks sejarah Uni Soviet, upaya Gorbachev untuk melakukan pembaruan ekonomi tidak begitu radikal dan dinilai terlambat untuk membangun kembali ekonomi negara yang sangat lesu pada akhir tahun 1980-an. Berbagai terobosan dalam hal desentralisasi memang berhasil dicapai, tetapi Gorbachev dan timnya sama sekali tidak merombak kebijakan-kebijakan ekonomi warisan Stalin seperti pengendalian harga, mata uang rubel yang tidak dapat dipertukarkan, tidak diakuinya kepemilikan pribadi, dan monopoli pemerintah atas sebagian besar sarana produksi.
            Pada tahun 1990, pemerintah Uni Soviet praktis telah kehilangan seluruh kendalinya terhadap kondisi-kondisi ekonomi. Pengeluaran pemerintah meroket karena perusahaan tak menguntungkan yang memerlukan bantuan dari negara semakin bertambah, sedangkan subsidi harga-harga kebutuhan pokok terus berlanjut. Perolehan pajak menurun, terutama karena adanya kampanye antialkohol dan desentralisasi. Pemerintah pusat yang tidak dapat lagi membuat kebijakan produksi, khususnya dalam industri pemenuhan kebutuhan pokok, menyebabkan lenyapnya rantai produsen dengan pemasok sementara rantai yang baru belum terbentuk. Jadi, bukannya merampingkan sistem, program desentralisasi Gorbachev justru menyebabkan kemacetan proses produksi.
            Melalui reformasi politik dan ekonomi, Gorbachev berusaha membawa Uni Soviet kepada kehidupan yang lebih baik. Sejak diterapkan ide pembaharuan, tumbuh suatu suasana yang makin hidup di Uni Soviet. Akan tetapi di lain pihak, kebijakan Gorbachev menimbulkan dampak yang tidak diduga sebelumnya. Pertentangan sosial dalam masyarakat muncul.
                Pada tanggal 7 Februari 1990Komite Pusat Partai Komunis setuju untuk melepaskan monopoli atas kekuasaannya. Republik-republik anggota Uni Soviet mulai menegaskan kedaulatan nasional mereka terhadap Moskwa dan mulai melancarkan "perang undang-undang" dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini, pemerintahan republik-republik anggota Uni Soviet, terutama Trio Baltik, yaitu Estonia,Lituania, dan Latvia, membatalkan semua undang-undang federal jika undang-undang itu bertentangan dengan undang-undang setempat, menegaskan kendali mereka terhadap perekonomian setempat, dan menolak membayar pajak kepada pemerintah pusat di Moskwa. Gejolak ini menyebabkan macetnya ekonomi karena garis pasokan ekonomi dalam negeri rusak sehingga perekonomian Uni Soviet semakin merosot.

            Uni Soviet mulai dibentuk sejak meletusnya Revolusi Rusia pada 25 Oktober 1917. Revolusi Rusia lahir sebagai reaksi kekecewaan rakyat terhadap Tsar Nicholas II yang korup. Revolusi digerakkan kaum Bolsyewik yang berhaluan marxisme di bawah pimpinan Vladimir Ilyich Lenin. Setelah Revolusi Bolshevik tersebut, pemerintahan baru terbentuk mengembangkan filsafat sosialisme dengan transisi dan akhirnya bertahap untuk membentuk Komunisme. Negara yang diciptakan Bolshevik dimaksudkan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan nasional, dan bukan untuk menciptakan satu negara monolitik didasarkan pada sistem ekonomi dan politik terpusat. Tetapi negara yang dibangun di atas ideologi komunis akhirnya berubah menjadi sebuah negara totaliter, di mana kepemimpinan Komunis memiliki kontrol penuh atas negara itu.
            Periode setelah Lenin adalah Stalin. Stalin mengalami Perang Dunia II dan Perang Dingin. Rusia merupakan salah satu negara pemenang dalam Perang Dunia II. Oleh karena itu, Rusia berhasil memperoleh kembali wilayahnya yang hilang pada Perang Dunia I. wilayah-wilayah tersebut antara lain Polandia Timur, Bessarabia, dan tiga negara Laut Baltik. Stalin menyatukan wilayah-wilayah tersebut menjadi bagian dari Uni Soviet.
            Uni Soviet memiliki 15 negara bagian. Negara-negara bagian itu adalah Rusia (Soviet), Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgiztan, Latvia, Lithuania, Moldavia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina dan Uzbekistan. Kelima belas negara bagian itu berbentuk republic. Masing-masing negara bagian mewakili satu kelompok suku bangsa mayoritas.
            Kekuasaan Stalin berakhir pada saat kematiannya. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 6 Maret 1953. Pengganti Stalin adalah Nikita Khrushcev. Pada tahun 1964, Khrushcev diganti oleh Leonid Brezhnev. Kekuasaan Brezhnev berakhir dengan terpilihnya Mikhail Sergeyavich Gorbachev sebagai Sekretariat Jenderal Partai Komunis pada tahun 1985.
            Ketotaliteran dirasakan oleh rakyat Uni Soviet dikala kepemimpina Joseph Stalin. Dimana semasa tampil di panggung kekuasaan, Stalin sering menindas dan melenyapkan semua saingan politiknya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh sekaliber Leon Trotsky yang berjasa dalam Revolusi Rusia dipecat dan dibunuhnya. Stalin mendirikan kamp konsentrasi GULAG sebagai tempat bagi para pembangkang kebijakan pemerintah dan juga sebagai tempat bagi orang-orang yang membahayakan kedudukannya. Dia juga mengeluarkan kebijakan deportasi kepada para etnis-etnis minoritas untuk menempati wilayah di kawasan Asia Tengah dan Siberia. Kebijakan ini dilakukan antara tahun 1936 hingga 1952, dengan jumlah kurang lebih 3 juta orang yang terkena kebijakan deportasi ini.
            Tidak hanya bentuk pemerintahan yang totaliter, penyelewengan atas cita-cita Marx dan Lenin yang ingin membawa rakyat kedalam bentuk kehidupan masyarakat tanpa kelas demi kesejahteraan terkubur di bawah bentuk-bentuk ketidak adilan. Adanya perbedaan upah antara kaum Stakhanovis (lapisan atas kelas pekerja) dan kaum buruh merupakan cerminan yang sangat menyakitkan. Dimana dalam waktu beberapa bulan telah muncul satu lapisan pekerja yang mereka sebut “orang-orang seribuan”, karena pendapatan mereka melampaui seribu rubel sebulan.  Ada pula yang mendapat lebih dari dua ribu per bulan, sementara buruh dari kategori rendah seringkali hanya mendapat kurang dari seratus.
            Setelah kepemimpinan Stalin, Uni Soviet dipimpin oleh Kruschev yang menghentikan sistem komando administrasi-birokrasi yang berjaya pada masa Stalin. Dia juga mengeluarkan tahanan politik GULAG. Selain itu dia juga mengeluarkan kebijakan penghapusan GULAG. Banyak keberhasilan yang terjadi di masa Kruschev, antara lain pengiriman astronot pertama ke luar angkasa, keterbukaan hubungan diplomasi dengan Negara-negara di Eropa dan Asia, serta dimulainya perundingan antara Uni Soviet dan Amerika, meskipun tidak membuahkan hasil yang baik.
            Kruschev mundur dari kursi kepemimpinan pada tahun 1964. Setelah itu, Uni Soviet mengalami kemunduran dan hal ini merupakan awal dari kehancurannya. Kruschev digantikan oleh Leonid Breznev, dengan perdana menteri Kosygin. Kosygin mencoba suatu sistem kebijakan ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama ekonomi pedesaan. Akan tetapi kebijakannya tersebut berdampak sebaliknya. Pada awalnya, kebijakan ekonomi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan sebesar 3% antara tahun 1960-1970, akan tetapi setelah itu terjadi kemunduran yang cukup signifikan. Terjadi urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota. Sedangkan Breznev membuat kebijakan Dekruschevisasi yang merupakan sebuah kebijkan yang kontra Kruschev. Dia berusaha untuk menguatkan sistem birokrasi pemerintahan.
            Tahun 1985, Uni Soviet dipimpin oleh Mikhail Gorbachev. Dia berusaha membangun Uni Soviet melalui kebijakannya yaitu Glasnost dan Perestroika. Konsep reformasi yang dibawa oleh Gorbachev melalui Parestroika (keterbukaan), berubah menjadi badai yang meruntuhkan pilar utama rezim diktator partai komunis. Rakyat di negara-negara bagian Uni Soviet bangkit secara serempak. Kesadaran rakyat atas hak-hak politiknya mulai muncul. Mereka merasa berhak untuk memilih pemimpin-pemimpinnya, membentuk partai politik, dan menentukan status daerahnya sendiri melalui referendum.
            Sehingga dapat dikatakan bahwa keruntuhan Uni Soviet akibat dari kegagalan program Glasnot dan Parestroika. Negara-negara pecahan Uni Soviet yang sekarang ini terbentuk berkat kebijakan dari Presiden Mikhail Gorbachev yang mencuatkan Glasnot dan Parestroika. Salah satu isi dari kebijakan itu adalah negara-negara bagian boleh memisahkan diri dan menjadi negara sendiri.
            Faktor lain yang menjadi penyebab keruntuhan dari Uni Soviet adalah keberhasilan dari liberalisme. Seperti yang penulis ketahui bahwa Uni Soviet merupakan simbol dari sosialisme sedangkan AS adalah symbol dari liberalisme. Strategi AS untuk menghadapi Uni Soviet lewat containment policynya telah berhasil. Selain itu, negara-negara yang mengikuti bentuk liberalisme mengalami kemajuan yang pesat. Berbeda halnya dengan sistem sosialisme yang dianut oleh Uni Soviet di mana telah melahirkan keterpurukan ekonomi yang berdampak buruk bagi Uni Soviet itu sendiri. Sehingga Uni Soviet pun bubar secara resmi pada 25 Desember 1991.

B.         KOMUNISME DALAM PRATEKNYA DI UNI SOVIET
            Uni Soviet mulai dibentuk sejak meletusnya Revolusi Rusia pada 25 Oktober 1917. Revolusi Rusia lahir sebagai reaksi kekecewaan rakyat terhadap Tsar Nicholas II yang korup. Revolusi digerakkan kaum Bolsyewik yang berhaluan marxisme di bawah pimpinan Vladimir Ilyich Lenin. Setelah berhasil memimpin revolusi tahun 1917, Lenin mendirikan suatu negara yang menerapkan prinsip-prinsip komunis ajaran Karl Marx. Ia mengeluarkan Undang-Undang Dasar baru Rusia tahun 1918 yang masih mencerminklan tahapan awal komunis. Berdasarkan Undang-Undang Dasar itu Lenin mulai memusnahkan golongan-golongan yang dianggap penindas. Mereka terdiri dari tuan-tuan tanah, pejabat negara, penguasa dan polisi Tsar. Selama dalam tahapan awal ini maka kekuasaan dapat dipusatkan pada pemerintahan pusat.
            Dalam menerapkan prinsip-prinsip komunis pada tahap awal ini, pertanian dijalankan secara kolektif yang dikerjakan bersama-sama, milik, bersama, biaya bersama dan hasilnya dibagi menurut berat ringannya tugas masing-masing.
            Tanah milik negara dan perseorangan tidak diperbolehkan dimiliki secara perorangan. Adapun seluruh hasil yang diperoleh para pekerjja dari tanah negara diperuntukkan untuk umum. Caranya hasil produksi itu semuanya diserahkan kepada negara dan nanti negara yang membagi dengan adil.
            Industri dan pabrik-pabrik itu milik negara dan hasil barang pabril itu digunakan untuk umum oleh sebab itu hasil produksi semuanya diserahkan kepada negara dan negara yang membagi dengan adil. Namun demikian ekonomi dan pertanian komunis belum dapat terlaksana dengan baik. Kaum bulak enggan menyerahkan hasil bumi untuk negara. Petani juga tidak mau menanam yang lebih dari yang dibutuhkan. Tetapi kebijakan perekonomian baru atau New Economic Policy (NEP) selama tujuh tahun berjalan baik hasil bumi boleh dijual bebas tetapi disamping itu diadakan pertanian kolektif dan pertanian negara untuk menyaingi  pertanian bebas dari kaum kulak. Dengan demikian kaum kulak makin terdesak dan makin banyak kaum tani yang bergabung dalam pertanian kolektif.
            Setelah Lenin wafat tahun 1924 terjadi perebutan kekuasaan diantara Pimimpin Partai di elit Politbiro Sentral Komunis. Mereka adalah Stalin, Trotsky, Zinovyev dan Kamenev. Akhirnya Stalin yang memenangkan perebutan itu selama Stalin menjalankan kekuasaannya, ia bertindak diktator dengan melakukan pembersihan terhadap semua lawan-lawan politik dan penentang gagasannya. Pada tahun 1924 Stalin punya gagasan tentang “sosialisme dalam satu negara”.
            Akibat berbagai perang yang terjadi di dunia ini, dari perang dunia I hingga perang dunia II, dari perang agama hingga perang saudara, banyak negara besar yang mendapatkan aksi disintegrasi. Salah satunya adalah Uni Soviet. Runtuhnya Uni Soviet dilatarbelakangi oleh krisis (politik, ekonomi, sosial), juga konflik etnis. Krisis politik di Uni Soviet, disebabkan oleh Leninisme, suatu sistem yang mengacu pada tokoh penting Soviet yaitu Lenin. Krisis di Uni Soviet terjadi karena keborosan ekonomi, keterbelakangan teknologi dan sistem hegemoninya yang mulai tertinggal dari negara-negara penganut sosialis-komunis.
            Krisis sosial budaya di Uni Soviet terjadi karena adanya pembagian kelas dalam kehidupan masyarakat Uni Soviet, rendahnya kualitas kehidupan masyarakat Uni Soviet, serta tidak diperbolehkan berkembangnya kreativitas masyarakat oleh pemerintah Uni Soviet. Secara khusus, sistem yang diberi nama Glasnost dan Perestroika yang dicanangkan oleh presiden Gorbachev merupakan pemicu bagi meledaknya revolusi sosial di negara-negara Eropa Timur. Glasnost dan Perestroika membuat dunia komunis meragukan sistem sosial-komunis mereka untuk dapat tetap menjawab tantangan zaman. Konflik etnis di Uni Soviet tumbuh dari kesadaran akan eksistensi kelompoknya.
            Gorbachev terlambat dalam menyadari pentingnya permasalahan etnis, sehingga sudah telanjur banyak terjadi kerusuhan, demonstrasi dan protes dari etnis-etnis di beberapa tempat di Uni Soviet yang terjadi secara berturut-turut, namun sporadis. Runtuhnya Uni Soviet terjadi setelah satu persatu republik-republik di Uni Soviet melepaskan diri dari USSR.
            Banyak cara telah dilakukan Gorbachev untuk mencegah disintegrasi Uni Soviet, namun gagal. Pemerintah Uni Soviet berakhir ditandai dengan pengunduran diri Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev pada tanggal 25 Desember 1991 dan pembentukan CIS oleh pemimpin Rusia, Boris Yeltsin. Runtuhnya Uni Soviet yang menandai matinya komunisme dan berakhirnya Perang Dingin, membawa konsekuensi yang sangat nyata bagi perpolitikan dunia. 
            Komunisme sudah tidak memiliki kekuatan sosial seperti sebelum runtuhnya Uni Soviet. Pasca Perang Dingin mulai berkembanglah pemikiran sosialisme demokratik yang bertujuan mengoreksi kesalahan sosialisme-komunisme Uni Soviet dan membangun konsep alternatif sosialisme dalam hubungan dengan demokrasi sosial. 
            Runtuhnya sosialisme-komunisme menyebabkan sistam yang lainnya, yaitu liberalisme-kapitalisme menjadi satu-satunya ideologi yang berjaya bahkan hingga saat ini. Ada pula pemikir-pemikir lainnya yang mempunyai prediksi berbeda tentang konsep perpolitikan pasca Perang Dingin dan mengemukakan alternatif dari segala kelemahan sistem liberal agar tetap bertahan dan tidak termakan zaman.
            Itulah alasan mengapa negara Uni Soviet kini sudah tiada dan berganti nama menjadi Rusia. Sejarah negara Rusia diawali dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangia yang dipimpin oleh tokoh semilegendaris Rurik yang menyeberangi Laut Baltik serta pada tahun 862 M memasuki kota Novgorod dan memerintah di sana.
            Pada tahun 882 ia menguasai Kiev, kota Slavia yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan Konstantinopel. Pada tahun 989 Vladimir I meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus dan Laut Hitam serta mengambil ajaran Gereja Ortodoks Yunani. Kerajaan Kiev Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan. Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan oleh Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia. Pemerintahan dilanjutkan oleh penerusnya sampai wangsa Romanov naik tahta yang diawali dengan diangkatnya oleh Michael Romanov sebagai Tsar (1613).
            Dinasti Romanov berkuasa selama 304 tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir. Pada bulan Februari 1917 dibentuk Pemerintahan Sementara di bawah Pangeran Lyvov dan Alexander Kerensky sampai 25 Oktober 1917, saat pemerintahan tersebut digantikan Pemerintahan Revolusi Bolshevik oleh Vladimir Ilyich Lenin. Pada periode selanjutnya, pemerintahan dilanjutkan secara diktator oleh Josef Stalin (1922) yang mewujudkan Uni Soviet (Soviet berarti Dewan) dengan bergabungnya negara-negara di sekitar Rusia. Pemerintahan Uni Soviet berakhir setelah pada tanggal 25 Desember 1991 Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri serta berkibarnya bendera tiga warna Rusia di Kremlin.


C.         LATAR BELAKANG KERUNTUHAN UNI SOVIET
            USSR (United of Soviet Socialist Republics) adalah salah satu negara adikuasa yang memiliki wilayah terluas di dunia. Kehidupan rakyatnya ditandai dengan kehidupan yang keras. Mereka lebih mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, sehingga jiwa manusia kurang berharga. Pembunuhan dianggap hal biasa jika hal itu dirasa merugikan kehidupan Partai Komunis. Adapun tokoh-tokoh komunis yang terkemuka di Uni Soviet adalah Vladimir Lenin, Josef Stalin, Nikita Khrushcev dan Leon Trotsky.
            Tanda-tanda runtuhnya Uni Soviet sebenarnya sudah terlihat sejak pemerintahan Presiden Khrushcev. Khrushcev memberikan kebebasan yang terbatas baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan budaya kepada rakyatnya. Hai ini mendorong rakyat Uni Soviet untuk mengubah kehidupannya dalam segala bidang yang selama ini dibelenggu kekuasaan komunis yang ketat.

Beberapa sebab runtuhnya Uni Soviet sebagai berikut.
1. Sifat Totaliter
    Pada saat berdirinya Uni Soviet merupakan negara totaliter proletariat. Pemerintahan dijalankan secara dictator, sehingga rakyat hidup dalam suasana ketakutan. Akibatnya, muncul kaum opportunis (pengjilat) untuk menyenangkan penguasa, sehingga menghambat kemajuan bangsa. Dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh KGB (polisi rahasia) yang sangat kejam.

2. Kemunduran Ekonomi
    Perekonomian Uni Soviet menganut sistem sosialisme dan dikelola secara sentralistik. Segalanya diputuskan oleh pemerintah pusat, dari produksi, harga, sampai distribusi barang. Akibatnya, perekonomian sulit berkembang bahkan mengalami stagnasi.

3.Bubarnya Pakta Warsawa
    Sejak April 1991, Uni Soviet membubarkan Pakta Warsawa. Dengan demikian, Uni Soviet hampir tidak memiliki kekuatan lagi. Hal ini dimanfaatkan oleh negara-negara bagian untuk memisahkan diri.

4. Komunisme sebagai Doktrin
    Tiap-tiap orang menyumbangkan tenaganya kepada negara sesuai kemampuannya, dan tiap-tiap orang akan menerima sesuai kebutuhannya. Hal ini tidak sesuai dengan sifat manusia, yang masing-masing berbuat dengan kemampuannya dan hasilnya digunakan sendiri secara bebas.

5. Banyaknya Etnis
    Uni Soviet terdiri atas 15 republik yang bergabung. Kekuasaan pemerintah pusat yang lemah karena situasinya berubah, menyebabkan negara-negara kecil dengan etnis yang bermacam-macam berusaha melepaskan diri. Negara-negara bagian yang terutama berusaha melepaskan diri adalah negara yang letaknya agak jauh dari Moskow.

6. Teknologi Informasi
    Berkembangnya teknologi elektronika berupa radio dan televise menyebabkan rakyat Uni Soviet merasa ketinggalan dengan melihat kemajuan di luar negeri. Rakyat menginginkan hak yang diperoleh sesuai dengan negara yang telah bebas.
7. Lahirnya Generasi Baru
    Generasi baru menganggap generasi tua mulai tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Mereka menginginkan perubahan dan pembaruan. Totaliter, komunisme, dan sentralisasi pemerintahan dirasakan tidak sesuai lagi. Tokoh-tokoh pembaruannya yaitu, Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin. Mereka berasal dari Rusia.

D.        GERAKAN PEMBARUAN DI UNI SOVIET
            Dalam perkembangan berikutnya, muncullah suatu gerakan pembaruan di Uni Soviet. Gerakan pembaruan tersebut menghendaki dihapusnya paham komunis. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Mikhail Gorbachev sebagai pemimpin tertinggi Partai Komunis. Pada tanggal 11 Maret 1985 menandai berakhirnya suatu suksesi, Mikhail Gorbachev terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet (PKUS). Hal ini sekaligus membuka lembaran baru bagi rakyat Uni Soviet untuk mengadakan suatu pembaruan diberbagai kehidupan.
            Berbeda dengan para pemimpin Uni Soviet terdahulu, Mikhail Gorbachev bukanlah orang yang absolutis dan dictator. Namun, ia penuh keterbukaan. Pada awal kepemimpinannya, Gorbachev dihadapkan pada situasi didalam negari dan hubungan Uni Soviet dengan luar negeri yang buruk.
1. Situasi Dalam Negeri
    Pada saat itu, situasi di Uni Soviet sebagai berikut.
a. Produktivitas menurun
b. GNP-nya anjlok
c. Birokrasinya sangat berbelit
d. Chernobyl mengalami kebocoran

2. Hubungan Uni Soviet dengan Luar negeri
    Uni Soviet pun sedang mengalami masa-masa yang buruk dan hubungan luar negerinya, yaitu:
1. Masalah Afganistan
2. Masalah Kampuchea
3. Masalah Pakta Warsawa
4. Masalah Tanduk Afrika
5. Masalah Amerika Latin dan
6. Masalah tuntunan penjelasan dari semua negara tentang pencemaran yang ditimbulkan oleh kebocoran reactor nuklir di Chernobyl.

            Masalah-masalah tersebut melatarbelakangi Gorbachev untuk mengadakan perubahan dii Uni Soviet. Ia mencanangkan suatu ide untuk membuka jalan menuju ke arah pembaruan. Ide-ide pembaruan Gorbachev terkenal denggan nama “Perestroika”. Menurut Gorbachev, cakupan Perestroika sangat luas dan memiliki banyak dimensi. Perestroika merupakan sebuah konsep untuk revolusi yang multidimensional untuk memperbaiki semua yang telah hancur di Uni Soviet (restrukturisasi).

            Tujuan Perestroika Gorbachev adalah memulihkan konsep sosialismenya Lenin. Sedangkan, sasaran utamanya adalah menciptakan iklim moral dan spiritual yang baru dalam masyarakat. Pada dasarnya, Perestroika dijalankan dengan dasar “menambah sosialisme dan menambah demokrasi”, baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan keamanan.
Perestroika terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut.

1. Glasnost (Keterbukaan)
    Pelaksanaan Glasnost ditandai dengan dihapuskannya sistem penyensoran terhadap media massa, film, tulisan-tulisan, drama, dan kesenian. Tujuan Glasnost sebagai berikut:
a. Mencoba memulihkan kepercayaan rakyat
     Rakyat Uni Soviet bersikap apatis dan sinis terhadap keadaan negerinya. Sikap ini dilatarbelakangi dengan penindasan pemerintah terhadap rakyat selama tujuh decade. Dengan pelaksanaan Perestroika (khususnya Unsur Glasnost), pemerintah berusaha memperbaiki citranya.

b.Menjadikan rakyat sebagai unsur check dan balance
     Tujuan ini berisiko tetapi sangat diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih memerhatikan pemerintah dan kebijaksanaan-kebijaksaannya. Oleh karena itu, muncullah kebebasan media massa untuk memuat segala macam tulisan yang selama ini tidak boleh dimuat.


Berikut ini merupakan contoh-contoh pelaksanaan Glasnost diberbagai bidang.
a. Dalam bidang politik : rakyat diberi kebebasan untuk mengkritik terhadap kebijakan pemerintah yang 
    dianggap salah, juga boleh menyuarakan pendapat secara bebas
b. Dalam bidang ekonomi : rakyat diberi kebebasan untuk berusaha dalam meningkatkan kehidupannya,
    hak kepemilikan setuatu telah diakui, dan perusahaan swasta diperbolehkan berdiri
c. Dalam bidang sosial budaya : yaitu adanya jaminan kebebasan beragama, individu boleh menertibkan
    surat kabar. Media massa telah bergeser dari budaya rahasia menjadi budaya terbuka, dan lain-lain

2. Democratizatsiya
     Democratizatsiya adalah demokratisasi di segala bidang (terutama politik) dalam kehidupan di Uni Soviet. Sejak Revolusi Bolshevik 1917, sistem politik Uni Soviet bersifat monolitik. Namun, dengan adanya Perestroika (unsur Democratizatsiya), rakyat Uni Soviet bakal memilih wakil-wakilnya secara bebas untuk duduk di dalam Kongres Perwakilan Rakyat Uni Soviet

3. Rule of law
      Artinya adalah ditegakkannya pembangunan negara sosialis berdasarkan hukum yang berlaku. Hak pribadi, kelompok, maupun hak asasi diakui keberadaannya dan dapat dipergunakan sesuai dengan ketentuannya.
     Contoh restrukturisasi di bidang ekonomi yang dilakukan oleh Presiden Mikhail Gorbachev adalah menata kembali sistem perekonomian yang dirasa sangat menghambat perkembangan ekonomi Uni Soviet dibawah kekuasaan komunis. Adapun lankah-langkah yang diambil sebagai berikut.
a. Sasaran pembaruan pertama ditekankan pada percepatan ekonomi dengan meningkatkan disiplin kerja
    dan investasi dalam bidang mesin berat
b. Daerah diberi wewenang untuk suatu peraturan perusahaan
c. Apabila suatu perusahaan mengalami kebangkrutan, negara akan memberi subsidi operasional.
d. Petani swasta ditempatkan pada kedudukan keuangan yang sederajat dengan pertanian yang dikelola
    oleh negara
e. Negara mengizinkan kepemilikan sawsta secara penuh terhadap pabrik-pabrik berskala kecil
f. Mengizinkan penduduk untuk mempunyai hak milik termasuk mineral, peralatan dan saham.

            Itulah konsep pembaruan yang dilakukan oleh Presiden Mikhail Gorbachev. Namun, konsep ini mengalami kegagalan dan membawa situuasi ekonomi, stabilitas politik dan kehidupan di masyarakat bertambah buruk. Dampak yang paling nyata dari konsep tersebut adalah adanya tuntutan dari negara-negara bagian untuk berdaulat sendiri dan hancurnya komunis di Uni Soviet. Usaha untuk merdeka dari negara-negara bagian didukung dengan kebangkitan nasionalisme etnis. Berbagai pergolakan etnis di republic-republik (negara bagian) Uni Soviet menambah semakin runcingnya perpecahan.
            Selain itu, Perestroika adalah jimat Presiden Mikhail Gorbachev untuk melakukan pembaruan di Uni Soviet. Namun, kebijaksanaan pembaruan Gorbachev menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kelompok. Gorbachev mengatakan bahwa kelompok yang mendukungnya adalah golongan generasi muda Soviet, sedangkan kelompok yang kontra adalah golongan lama (tua dan konservatif). Kelompok yang kontra terhadap kebijakan Gorbachev pada puncaknya berusaha melakukan kudeta. Mereka melakukan usaha penggulingan terhadap Gorbachev pada tanggal 19 Agustus 1991. Namun, kudeta ini gagal. Tokoh-tokoh kudeta terhadap Gorbachev antara lain Menteri Pertahanan Dimitri I Yazov, ketua KGB Vlandimir Krychkov, Wapres Gennady Yanayev, dan Presiden Himpunan Fasilitas Komunikasi, Transpormasi, Kontrusi, Industri dan perusahaan negara yaitu Alexander I Tizyakov.
            Setelah kudeta tersebut mengalami kegagalan, Gorbachev berhasil memegang kekuasaan kembali. Gebrakan pertama yang dilakukan Gorbachev adalah pernyataan mengundurkan dirinya dari jabatan Sekretaris Jenderal PKUS (Partai Komunis Uni Soviet). Gebrakan itu disusul dengan sebuah dekrit yang berisi pembubaran PKUS. Mikhail Gorbachev melakukan pembubaran PKUS pada tanggal 24 Agustus 1991. Sebab-sebab pembubaran PKUS adalah tokoh-tokohnya banyak terlibat dalam kudeta.
            Kudeta di Uni Soviet pada tanggal 19 Agustus 1991 dan pembubaran PKUS pada tanggal 24 Agustus 1991 menambah gejala-gejala perpecahan yang sebelumnya sudah terjadi di republik-republik yang terdapat di Uni Soviet. Republic-republik itu bertambah semangat untuk menyatakan kemerdekaannya dan lepas dari kekuasaan Uni Soviet. Sebenarnya masalah perpecahan republic ini sudah terjadi sebelum terjadi kudeta di Uni Soviet.
            Dari kelima belas republic negara bagian Uni Soviet, Georgia adalah negara pertama yang mengeluarkan deklarasi Union Treaty (perjanjian Uni). Georgia mengeluarkan Union Treaty pada tanggal 9 Maret 1990, namun pada tanggal 10 November 1990 akan mengupayakan kemerdekaan penuh. Langkah Georgia diikuti oleh Lithuania. Negara ini berhasil mengeluarkan deklarasi kemerdekaannya, yaitu pada tanggal 11 Maret 1990. Negara-negara bagian yang lain kemudian mengikuti memerdekakan diri (15 Republik) sampai Uni Soviet dinyatakan bubar pada tanggal 31 Desember 1991.
            Dengan dibubarkannya PKUS dapat diartikan bubar juga Uni Soviet karena Partai Komunis dapat disamakan dengan Uni Soviet. Partai inilah yang menciptakan Uni Soviet, dengan merebut kekuasaan di Rusia padaa tahun 1917. Selanjutnya, Rusia berhasil meluaskan republic-republik lain dari bekas kekuasaan Tsar.

E.            AKHIR  PERANG DINGIN DAN RUNTUHNYA UNI SOVIET

Perang Dingin (Cold War)
Perang dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Pada mulanya, guna mengakhiri Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat bersekutu dan menjalin hubungan untuk menghadapi NAZI Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler. Amerika Serikat pernah mengirim bantuan tentara ke Uni Soviet untuk menggempur pasukan Jerman.
Ketegangan paling awal dari persaingan ini, yang kemudian dikenal dengan sebutan Cold War (Perang Dingin), dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian dua negara Jerman pasca PD II itu berakibat pada pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur. Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, sedangkan Berlin Timur dikuasai oleh Uni Soviet

Berakhirnya Perang Dingin
Perang Dingin telah berlangsung selama 45 tahun lebih yang melibatkan USA dan sekutunya Blok Barat melawan USSR dan sekutunya Blok Timur, sehingga kedua negara Adikuasa berlomba-lomba untuk mempengaruhi dunia dan menjadi Peminpin Dunia dengan menyiapkan persenjataan yang mutakhir, hal ini tentu sangat menimbulkan kemungkinan meletusnya Perang Dunia III yang sangat dahsyat dan akan menghancurkan dunia ini.
            Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur yang semakin memanas menyebabkan kesadaran antara USA dan USSR untuk mengurangi ketegangan dengan mengadakan Perundingan. Perundingan tersebut antara lain:
Perjanjian non Proliferasi Nuklir (Non-Proliferation Teaty) tahun 1968 antara USA, USSR, dan Inggris. Hasil dari perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak menjual senjata nukliratau memberikan informasi tentang persenjataan nuklir kepada negara-negara yang tidak mengembangkan senjata nuklir.
SALT (Strategic Arm Limitation Talks): Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategis.
SALT I berlansung di Helsinki, Finlandia (17 November 1969) Hasilnya ditandatangani oleh Presiden Richard Nixon (USA) dan Leonid Brezhnev (USSR).
SALT II dilangsungkan di Jenewa, Swiss (November 1972) Hasilnya ditandatangani oleh Presiden Jimmy Carter (USA) dan Pemimpin USSR, Leonid Brezhnev pada tanggal 18 Juni 1979 di Wina, Austria.
START (Strategic Arms Reduction Treaty), Perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis antara USA dan USSR. Hasil perjanjian ini adalah: Pemusnahan nuklir dengan daya luncur berjarak menengah. Perundingan kesepakatan pengurangan senjata nuklir juga berkembang ke negara atau wilayah lain.
Di Bangkok pada bulan Desember 1995 ditandatangani Southeast Asia Nuclear Weapons Free Zone oleh beberapa negara Asia Tenggara. Kesepakatan tentang wilayah yang bebas dari nuklir. Penandatanganan lain juga terjadi di Eropa dan Afrika sebagai bentuk realisasi dari penghentian Perang Dingin di dunia.
Sampai Tahun 1980 Uni Soviet membelanjakan 11% GNP-nya untuk kepentingan militer yang banyak diambil dari keuntungan ekspor minyak. Tapi setelah tahun 1980 Uni Soviet tak mampu lagi membiayai Perang Dingin dari ekpor minyak, sehingga mulai mengurangi kekuatan senjata mereka di Eropa Timur. Tahun 1989 Uni Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya rezim komunis mulai runtuh di Eropa Timur.
Tahun 1991 Uni Suviet bubar, Rusia dan negara-negara bagian Uni Soviet yang lain menjadi negara yang merdeka. Runtuhnya Uni Soviet (USSR) di Eropa Timur inilah mengakhiri Perang Dingin yang berlangsung selama kurang lebih empat puluh lima tahun (45 tahun).

Penjelasan terkait Runtuhnya Uni Soviet (USSR)
Revolusi Bolshevik pimpinan Lenin melahirkan negara Uni Soviet dan menjadikan Komunisme sebagai ideologi satu-satunya. Tahun 1920 Lenin mengumandangkan Komintern Pact ( Pacta Komunisme Internasional) sehingga komunis tidak hanya di Uni Soviet saja, tetapi juga berkembang di seluruh dunia.
1)      Program Pembaharuan Gorbachev
Tanggal 11 Maret 1985 Mikhail Gorbachev terpilih menjadi Sekretaris Jendrak Komunis dan Presiden Uni Soviet, kemudian ia harus menghadapi kemacetan ekonomi warisan pendahulunya. Maka ia mencoba melakukan pembaharuan di bidang politk dan ekonomi melalui :
Glasnost : Keterbukaan
Perestroika: Restrukturisasi
Democratizatsia: Demokratisasi
Melalui Glasnost dan perestroika, Gorbachev mempunya maksud menanmpilkan Komunisme Uni Soviet dalam bentu baru, tetapi program ini mendapatkan masalah yang serius di dalam negerinya.
Tanggal 19 Agustus 1991 terjadi percobaan Kudeta dengan dalih Gorbachev kurang sehat oleh oleh Wakil Presiden Genadi Yenayev yang didampingi oleh kelompok komunis garis keras:
·         Menteri Pertahanan: Marsekal Dimitri Yazov
·         Kepala KGB: Jendral Vladimir Kruckhov
·         Menteri Dalam Negeri: Boris Pugo
·         Tindakan pengambilalihan kekuasaan ini mendapat tentangan keras dari rakyat di bawah pimpinan Presiden Republik Rusia : Boris Yeltsin. Kudeta ini akhirnya berhasil digagalkan.

2)      Pembubaran Uni Soviet
Setelah menjadi Presiden kembali, Gorbachev melepaskan jabatannya sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis dan memerintahkan pembekuan segala aktivitas Partai Komunis dan penyitaan semua kekayaan partai. Sementara negara bagian, kecuali Rusia dan Kazhaksthan, mengumumkan kemerdekaannya.
Tanggal 5 September 1991 diadakan Konggres wakil Rakyat untuk membicarakan pembubaran pemerintahan pusat warisan Lenin. 5 negara bagian tidak ambil bagian dalam sidang tersebut, yaitu: Lithuania, Estonia, Latvia, Georgia, dan Moldova. Sementara Lithuania, Estonia, dan Latvia telah mendapatkan kemerdekaannya dari Uni Soviet tanggal 6 September 1991. Georgia dan Moldova menolak mengikuti perundingan karena sedang memperjuangkan pemerintahan sementara di wilayah masing-masing.
Konggres tersebut sepakat membentuk Uni negara yang berdaulat, namun kesepakatan tidak berlaku karena keutuhan Uni Soviet tidak bisa dipertahankan lagi.
Desember 1991, Gobachev semakin tidak mampu mengatasi perpecahan Uni Soviet. Akhirnya pada tanggal 18 Desember 1991, Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin sepakat membubarkan Uni Soviet dan membentuk persemakmuran negara-negara merdeka bernama CIS (Commonwealth of Independent States).
Kronologi runtuhnya Uni Soviet atau USSR :
1)      1986 Kebijakan baru Glasnost, Perestroika, dan Democratizatsia USSR memuka diri bagi kemajuan ekonomi dan politik
2)      25 Mei 1989 Gorbachev menjadi Presiden USSR dan terpilih sebagai ketua tertinggi.
3)      5-7 Februari 1990 Pengesahan program Multi Partai komisi Sentral mendukung dilaksanakannya multi partai di USSR
4)      23 Februari 1990 Estonia menghapus peran Partai Komunis. Dewan Soviet Esatonia menghapus kewenangan tunggal Partai Komunis dalam politik di Estonia
5)      11 Maret 1990 Lithuania merdeka. Pemimpin tertinggi Lithuania menyatakan kemerdekaan.
6)      13 Maret 1990 Monopoli Komunis dihapus. Konggres perwakilan rakyat memutuskan untuk menghapus monopoli partai komunis.
7)      12-13 Juni 1990 Rusia, Moldova, Usbekistan memproklamirkan kemerdekaan. Tiga anggota resmi mundur dan menjadi negara yang independent.
8)      1 Oktober 1990 Hak beragama dijamin. Pemerintah USSR menjamin kebebasan beragama bagi asyarakatnya secara bebas dan aman
9)      21 Desember 1991 Beberapa negara uni merdeka dari USSR Uzbekistan, Moldova, Kazakhstan, Tajikistan, Armenia, Kirzigistan, dan Turmenistan mengadakan pertemuan di Kazakhtan untuk mendirikan CIS.
10)   25 Desember 1992 Mikhail . Gorbachev mundur. Mundurnya Gorbachev dari jabatan Presiden menandakan keruntuhan USSR


USA (AMERIKA SERIKAT) SEBAGAI POLISI DUNIA DAN PENGUASA TUNGGAL
Setelah Pasca perang dingin maka Amerika serikat keluar sebagai penguasa atau negara adidaya tunggal yang merajai dunia.Kini Amerika serikat menjadi negara super powerdi panggung internasional. Amerika telah menyebarkan pengaruhnya ke seantero penjuru dunia baik militer, politik maupun kebudayaannya.
a.      Militer Amerika Serikat
Amerika adalah kekuatan Ekonomi terbesar didunia,setelah runtuhnya Uni Soviet, Amerika berdiri sendiri sebagai negara Adidaya di dunia ini tanpa saingan, Amerika memiliki angkatan Laut dan Udara terkuat dunia  (secara jumlah), yaitu sebanyak 1,559 Angkatan Laut dan sebanyak 18,169 Mesin perang angkatan udara. Amerika memiliki 1,3 Juta Personil aktif dalam militer, Amerika juga negara pemroduksi senjata terbesar di dunia.
b.      Sebagai Polisi Dunia.
Ketika perang dingin berlangsung selama 45 tahun maka disitu masih ada dua negara adidaya yang saling berimbang kekuatannya. Akan tetapi sekarang setelah Uni Soviet runtuh maka Amerika Serikatlah yang muncul sebagai kekuatan tunggal untuk merajai dunia. PBB yang mana kala merupakan alat legitimasi nya turut mendukung segala kebijakan pemerintah Amerika Serikat. Amerika Serikat Akan senatiasa turut campur dalam setiap masalah sengketa diantara negara-negra didunia. Dimana ada masalah sengketa maka secara cepat atau lambat Amerika Serikat akan masuk dan mencoba untuk menengahinya. Walaupun pada garis besarnya Amerika Sertikat sendiri juga mempunyai maksud dibalik itu semua. Dengan kekuatan yang dimilikinya itulah yang digunakan oleh amerika Serikat untuk terus mencoba mengamankan situasi keamanan negara-negara didunia. Sebab jika kita lihat dari sejarah masa lalu, maka tentunya tak heran apabila dari tinggalan-tinggaln kisah masa lampau tersebut memunculkan bibit-bibit perbencian dan bahkan akan senantuasa balas dendam.
Amerika serikat beraksi di Kosovo, Haiti, Somalia dan Liberia, dan Perang Teluk Pertama terhadap Irak yang menginvasi Kuwait. Selepas serangan teroris pada 11 September 2001 di World Trade Center dan Pentagon, AS melancarkan serangan balasan terhadapAfganistan dan menjatuhkan negara Taliban di sana dan pada tahun 2003 melancarkan Perang Teluk Kedua terhadap Irak untuk menyingkirkan rezim Saddam Hussein. Disitulah peran Amerika Serikat sebagai polosi dunia. Walaupun jika dilihat dari berbagai sudut pandang masyarakat luas tidaklah sama, bahkan berpendapat bahwa amerika justru menjadikan masalah atau persengketaan tambah runyam dan besar.
c.       Tindakan
Secara garis besar maka tindakan Amerika Serikat sebagai polisi dunia bisa disimpulkan sebagai berikut :
1)      Semakin menguatkan kekuatan militernya baik didalam negerinya sendiri maupun pasukan yang ditempatkan disetiap wilayah. Amerika Serikat akan memperkuat pasukan dalam negerinya dan merambah keluar, dimana pasukan-pasukan yang dikirim kenegara-negara sengketa merupakan angkatan yang sangat kuat dan penuh dengan segala amunisi.
2)      Berupaya untuk selau paling unggul dan menguatkan pengakuan di dunia internasional bahwa Amerika serikat merupakan negara adidaya tunggal dan tidak ada tandingannya.
3)      Akan selalu turut campur dalam setiap sengketa dipelosok dunia ini, apabila sengketa tersebut akan mengganggu eksisrensinya di kancah internasional.
Misalnya : Perang Irak-Iran, Perang Israel-Palestina, Revolusi Libya, Revolusi Tunisia, Revolusi Mesir, Pergolakan Libanon, dan masih ada beberapa kasus lainnya didunia. Amerika Serikat bersama PBB selalu masuk sebagai penengahnya dan berupaya menyelesaikan sengketa.
Amerika Serikat masuk hampir disemua Benua, baik Asia, Eropa, Amerika, Afrika. Hanya saja disini secara jumlah kebanyakan banyak persengketaan di Timur-Tengah yang sejak dari dulu tak pernah padam sepeti Israel-Palestina ini.
4)      Amerika Serikat masuk dan memberi tawaran Solusi Penyelesaian terhadap negara yang bersengketa dan barulah akan mengambil tindakan apabila jalur diplomasi sudah tak dapat lagi ditempuh. Amerika tidak akan segan untuk mengirimkan militernya dan menumpas negara yang dianggapnya sudah tidak lagi bisa ditoleran.
5)      Segala pemberontakan ataupun intervensi-intervensi yang kiranya membahayakan pengaruhnya maka akan segera ditumapas oleh Amerika serikat. Kebijaksanaan ini diambil karena pada akhir-akhir ini banyak teroris yang dari golongan umat islam mencoba untuk meneror Amerika Serikat sebagai bentuk penolakan terhadap budaya Amerika Serikat.
6)      Sebenarnya secara komprehensip atau menyeluruh maka Amerika Serikat tidak hanya mengandalkan dari segi militer saja, akan tetapi juga perekonomiannya yang sangat maju dan merajai pasaran duni juga politik yang didukung dibelakangnya yaitu PBB (  Perserikatan Bangsa-Bangsa) juga NATO.
7)      “Sambil menyelam minum air”. Ungkapan itu sangat cocok untuk Amerika Serikat, karena dalam hal apapun baik regional maupun internasional maka ia akan selalu mengambil keuntungan dan selalu menjaga bagaimana eksistensinya sebagai negara super power ini bisa melekat dan citra sebagai negara pelindung atau negara pengayom negara-negara lain.


BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
-          Gorbachev (1985-1991) ingin memperbaiki kerusakan Uni Sovyet melalui Glasnost dan Perestroikanya.
-          Setelah berhasil memimpin revolusi tahun 1917, Lenin mendirikan suatu negara yang menerapkan prinsip-prinsip komunis ajaran Karl Marx. Ia mengeluarkan Undang-Undang Dasar baru Rusia tahun 1918 yang masih mencerminklan tahapan awal komunis
-          Setelah Lenin wafat tahun 1924 terjadi perebutan kekuasaan diantara Pimimpin Partai di elit Politbiro Sentral Komunis. Mereka adalah Stalin, Trotsky, Zinovyev dan Kamenev. Akhirnya Stalin yang memenangkan perebutan itu selama Stalin menjalankan kekuasaannya, ia bertindak diktator dengan melakukan pembersihan terhadap semua lawan-lawan politik dan penentang gagasannya.
-          Akibat berbagai perang yang terjadi di dunia ini, dari perang dunia I hingga perang dunia II, dari perang agama hingga perang saudara, banyak negara besar yang mendapatkan aksi disintegrasi. Salah satunya adalah Uni Soviet. Runtuhnya Uni Soviet dilatarbelakangi oleh krisis (politik, ekonomi, sosial), juga konflik etnis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar