Jumat, 08 April 2016

Kata Tunjuk Bahasa Arab

اِسْم إِشَارَة
ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)

1.       Bila Isim yang ditunjuk itu adalah tidak berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats, menggunakan: هَذِهِ (ini) untuk menunjuk yang dekat dan تِلْكَ (itu) untuk menunjuk yang jauh.
Contoh:
hazihi kutubun / هَذِهِ كُتُبٌ  ( ini adalah buku-buku)
hazihi majallatun / هَذِهِ مَجَلاَّتٌ ( ini adalah majalah-majalah)
tilka kutubun / تِلْكَ كُتُبٌ  ( itu adalah buku-buku) 
tilka majallatun / تِلْكَ مَجَلاَّتٌ  ( itu adalah majalah-majalah)
2.        Bila Isim yang ditunjuk itu adalah berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats, menggunakan: "ha ulaa i" هَؤُلاَءِ (ini) untuk menunjuk yang dekat dan "uulaa ika" أُولَئِكَ (itu) untuk menunjuk yang jauh.
Contoh:
haaulaai tullabun / هَؤُلاَءِ طُلاَّبٌ  ( ini adalah siswa-siswa)
haaulaadi thoolibaatun / هَؤُلاَءِ طَالِبَاتٌ ( ini adalah siswi-siswi)
ulaaika tullabun / أُولَئِكَ طُلاَّبٌ ( itu adalah siswa-siswa)
ulaaika toolibaatun / أُولَئِكَ طَالِبَاتٌ ( itu adalah siswi-siswi)
Caranya yaitu hanya dengan menambahkan kata maa (مَا) atau juga maaza (مَاذَ) yang artinya apa(kah). Namun harus di sesuaikan dengan benda yang di tunjuk.
contoh :
Untuk benda dekat muzakkar.apakah ini? (maa haza) مَاهَذَ؟
Untuk dua benda jauh muannas:apakah itu?  (maa tilka) مَا تِلكَ؟
Namun kata maa (مَا) tidak di gunakan untuk manusia. Sama sebagaimana bahasa Indonesia, kita tidak pernah mengatakan “apakah mereka?” ketika menunjukkan kepada manusia, namun kita memakai kata “siapa”. Begitu juga bahasa arab menggunakan kata man (مَن) yang artinya siapa untuk menanyakan seseorang.
contoh :
siapakah mereka?  (man haaula’) مَن هَؤُلاَءِ ؟
siapakah itu?  (man zaalika) مَن ذَالِكَ
Untuk menambah perbendaharaan kosakata pada materi ini, maka silahkan dihapalkan juga ya beberapa kalimat-kalimat dibawah ini.
(man haaza?) مَن هذَا؟ siapakah ini?
(haaza akhii) هَذَا اَخِى ini adalah saudara laki2 ku.
(man tilka?) مَن تِلكَ؟ siapa itu?
(tilka ukhti) تِلكَ اُختِى itu adalah saudara perempuanku.
(maa tilka?) ماَ تِلكَ؟ apakah itu?
(tilka sajadatun) تِلكَ سَجَدَةُ itu adalah sajadah
(maa hazaani?) مَاهٰذَانِ apakah ini?
(haazaani maktabaani) هٰذَانِ مَكتَبَانِ ini adalah dua buah meja
Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:
1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: هَذَا (=ini).
Contoh dalam kalimat: هَذَا كِتَابٌ (= ini sebuah buku)
2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ذَلِكَ (=itu).
Contoh dalam kalimat: ذَلِكَ كِتَابٌ (= itu sebuah buku)
Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:
1) هَذَا menjadi: هَذِهِ (=ini). Contoh: هَذِهِ مَجَلَّةٌ (= ini sebuah majalah)
2) ذَلِكَ menjadi: تِلْكَ (=itu). Contoh: تِلْكَ مَجَلَّةٌ (= itu sebuah majalah)
Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:
1) هَذَا menjadi هَذَانِ. Contoh: هَذَانِ كِتَابَانِ (= ini dua buah buku)
2) هَذِهِ menjadi هَتَانِ. Contoh: هَتَانِ مَجَلَّتَانِ (= ini dua buah majalah)
3) ذَلِكَ menjadi ذَانِكَ. Contoh: ذَانِكَ كِتَابَانِ (= itu dua buah buku)
4) تِلْكَ menjadi تَانِكَ. Contoh: تَانِكَ مَجَلَّتَانِ (= itu dua buah majalah)

Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua), maka baik Mudzakkar maupun Muannats, semuanya menggunakan: هَؤُلاَءِ (= ini) untuk menunjuk yang dekat; dan أُلَئِكَ (= itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh:

         هَؤُلاَءِ كُتُبٌ                                                   أُلَئِكَ كُتُبٌ
(= ini adalah buku-buku)               (= itu adalah buku-buku)
         هَؤُلاَءِ مَجَلاَّتٌ                                              أُلَئِكَ مَجَلاَتٌ
(= ini adalah majalah-majalah)   (= itu adalah majalah-majalah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar